Tampilkan postingan dengan label Akhir Zaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akhir Zaman. Tampilkan semua postingan

Inilah Enam Mualaf Paling Berpengaruh dalam Sejarah Peradaban Islam

Dalam sejarah peradaban Islam, banyak pihak baik personal maupun kelompok yang masuk Islam, menjadi Mualaf, ketika Islam menyentuh sisi religius dan aspek keTuhannya. Dari sekian banyak orang yang masuk Islam, ada di antaranya yang memberikan pengaruh luar biasa terhadap dakwah maupun peradaban Islam itu sendiri pada masanya.Berikut enam Mualaf paling berpengaruh dalam sejarah peradaban Islam:

Keluarga Barmakid (600s-900s)

BARMAKIDS adalah keluarga dari pengurus Buddhadari kota Balkh, di tempat yang sekarang berdiri negara Afghanistan. Ketika Kekhalifahan Umayyah menaklukkan daerah itu di pertengahan tahun 600s, keluarga Barmakid masuk Islam. Setelah Revolusi Abbasiyah di tahun 750, Barmakids menjadi terkenal sebagai administrator berbakat. Mereka mengadopsikan pengalamannya mengelola Kekaisaran Persia, yakni tentang bagaimana mengelola birokrasi pemerintah yang besar. Sesuatu hal yang biasanya tidak begitu dipahami oleh para khalifah Arab Abbasiyah.

Seperti halnya wazir, mereka memiliki pengaruh besar pada pembentukan kerajaan pada akhir abad ke-8. Yahya bin Khalid al-Barmaki adalah orang yang sangat berpengaruh. Dia diangkat sebagai guru dan mentor untuk Harun al-Rasyid, yang kemudian menjadi khalifah selama pemerintahan Abbasiyah pada zaman keemasan mereka. Di bawah bimbingannya, Harun al-Rasyid berhasil menjalin perdamaian dengan negara tetangga, pertumbuhan eksponensial ekonomi kekaisaran, perlindungan ulama, dan sistem infrastruktur yang menyaingi Romawi kuno. Keluarga Barmakid secara keseluruhan memiliki dampak besar pada pembentukan politik dunia Islam yang akan terus dipakai selama berabad-abad.

Berke Khan (tidak diketahui-1266)

Sebagai cucu dari penakluk Mongol, Genghis Khan, Berke Khan adalah tokoh penting dalam dunia Mongol pada pertengahan 1200-an. Seperti Mongol lainnya, ia awalnya mempraktikkan bentuk perdukunan pagan. Sebagai pemimpin di Golden Horde, tentara Mongol, ia dikirim ke Utara Pegunungan Kaukasus dan Eropa Timur untuk menaklukkan Kipchak Turki. Dia akhirnya berhasil memimpin tentara merintis jalan menuju Hongaria.

Kemudian selama perjalanannya kembali ke tanah air Mongol, ia berhenti di Bukhara mana ia mempertanyakan Muslim lokal tentang keyakinan mereka. Dia meyakini pesan utama Islam dan kemudian mengubah kepercayaannya, menjadi pemimpin Mongol pertama yang menerima Islam. Setelah pertobatannya, banyak prajurit di pasukannya juga dikonversi kepada Islam, yang mengarah pada ke ketegangan yang timbul antara tentara mongol dengan tentara lainnya, kekisruhan melanda negeri-negeri Muslim, termasuk ibukota kuno Abbasiyah, Baghdad. Setelah mendengar kabar bahwa Baghdad dihancurkan pada tahun 1258 oleh sepupunya, Hulagu Khan, Berke berjanji untuk membalas dendam, dengan menyatakan, “Dia (Hulagu) telah menghancurkan semua kota Muslim, dan telah membawa kematian kepada khalifah. Dengan bantuan Allah aku akan memanggilnya untuk menjelaskan begitu banyak darah yang tidak bersalah. “Dengan bersekutu dengan Kesultanan Mamluk Mesir, Berke berhasil menahan tentara Hulagu dalam jumlah yang cukup besar untuk mencegah invasi lanjutan dan kehancuran dari sisa tanah Muslim di Mesir, Suriah, dan Hijaz.

Zağanos Pasha (tidak diketahui-1461)

Zağanos Pasha, pria asal Yunani atau Albania, direkrut menjadi korps elit Janissary dari Kekaisaran Ottoman sebagai seorang anak. Seperti Janissary lainnya, dia dididik dalam metode Islam, administrasi sipil, dan hal-hal militer. Dia segera ditunjuk sebagai mentor dan penasihat untuk Mehmed muda II, yang kemudian menjadi sultan ketujuh dalam dinasti Ottoman.

Ketika Mehmed menjadi sultan, ia menunjuk Zağanos Pasha sebagai wazir kedua. Zağanos Pasha sering berkonsultasi pada semua urusan negara, terutama mengenai pengepungan dan penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453. Selama pengepungan, ia diberi perintah untuk menyerang kota dari bagian utara kota, dan pasukannya berada di antara yang pertama untuk berhasil menerobos sebagian dari dinding legendaris Konstantinopel. Warisannya masih hiduppada hari ini di berbagai wakaf (termasuk masjid, dapur umum, dan pemandian umum) di kampung halamannya di Balikesir serta di Edirne.

Ibrahim Muteferrika (1674-1745)

Sebuah tuduhan umum dilemparkan pada Kekaisaran Ottoman, yakni bahwa kaum intelektual mereka stagnan dan resistan (jumud) terhadap inovasi apapun. Seorang mualaf asal Hungaria, Ibrahim Muteferrika, memiliki gagasan akan hal itu. Dia awalnya seorang diplomat Ottoman yang berhasil memupuk hubungan dekat antara Kekaisaran Ottoman dengan Perancis dan Swedia. Sebagai hasil dari kerja diplomatiknya, ia mengadopsi ide-ide dari Eropa pada jaman Renaissance dan penggunaan dari mesin cetak.

Ketika kembali ke Istanbul, ia mendirikan percetakan, di mana ia mencetak salinan atlas, kamus, dan beberapa buku-buku agama. Di antara karya-karyanya yang diterbitkan adalah atlas dunia yang dibuat oleh ahli geografi terkenal Katip Celebi, yang menggambarkan seluruh dunia yang dikenal pada waktu itu, dengan detail yang luar biasa dan presisi. Selain mencetak buku, Muteferrika juga menulis di berbagai mata pelajaran, termasuk sejarah, teologi, sosiologi, dan astronomi.

Alexander Russel Webb (1846-1916)

Di Amerika pada akhir abad ke-19, jurnalisme mulai lepas landas sebagai media yang efektif dan berpengaruh untuk mempengaruhi publik. Salah satu orang yang membantu memacu gelombang jurnalistik ini adalah Alexander Russell Webb. Webbadalah seorang Kristen, ia seorang wartawan yang baik, ia mulai mempelajari dan membaca pemikiran-pemikiran secara luas tentang agama-agama lain, dan sangat tertarik pada Islam. Ketika ia ditunjuk oleh Departemen Luar Negeri Amerika untuk bekerja di kedutaan Amerika di Filipina pada tahun 1887, ia mengambil kesempatan untuk memulai korespondensi dengan Muslim di India tentang Islam.

Meskipun ia awalnya diperkenalkan kepada Islam melalui gerakan yang tidak lazim (dan terus terang, tidak Islami) yakni gerakan Ahmadiyah, ia akhirnya menemukan jalannya menuju arus utama Islam. Dia melakukan perjalanan ke seluruh dunia Muslim,mempelajari Islam dan bertemu dengan ulama. Pada tahun 1893, ia mengundurkan diri dari jabatannya di Departemen Luar Negeri dan kembali ke Amerika. Kembali di Amerika Serikat, ia kemudian menerbitkan banyak buku tentang Islam dan memulai menerbitkan koran Islam yang menjelaskan agama kepada publik Amerika. Pada dekade awal abad ke-20, ia menjadi vokalis utama yang menonjol bagi Islam di Amerika Serikat, bahkan diangkat menjadi konsulat kehormatan Ottoman oleh Sultan Abdulhamid II. Dia meninggal pada tahun 1916 dan dimakamkan di Rutherford, New Jersey.

Malcolm X (1925-1965)

Tidak seperti orang lain di dalam daftar ini, MalcolmX bukanlah seorang pria yang membutuhkan banyak pengenalan. Pada awal hidupnya, ia berjuang menemukan perannya di dunia. Setelah putus sekolah lebih awal, ia selalu menemukan dirinya dalam kesulitan, akhirnya ia mendaratkan dirinya di sebuah penjara pada tahun 1946. Selama 8 tahun di penjara, ia terisnpirasi ide-ide dari Nation of Islam, sebuah kelompok pseudo Islam yang didirikan pada awal 1900 berdasarkan pada ide-ide supremasi hitam dan jahat dari ras kulit putih. Setelah dibebaskan pada tahun 1952, ia bertemu dengan pimpinan dari Nation of Islam (NOI), Elijah Muhammad, dan menjadi menteri untuk organisasi itu.

Karena kefasihan dan kecerdasan yang luar biasa, karir Malcolm X cepat menapak naik melalui jajaran NOI, menjadi pemimpin kelompok di pertengahan tahun 1950-an. Karena ini adalah era Gerakan Hak Sipil Amerika, Malcolm X menjadi salah satu suara terkemuka di Amerika yang mengadvokasi hak yang sama untuk Afrika Amerika. Bertentangan dengan pemimpin besar lainnya, yakni Martin Luther King, Malcolm X meyakini bahwa orang kulit hitam harus mempertahankan diri, bahkan melakukan kekerasan jika diperlukan karena penindasan pemerintah.

Pada 1950-an, Malcolm X mulai melihat beberapa kekeliruan pada keyakinan dan ide-ide dari Nation of Islam. Dia meninggalkan kelompok itu dan memulai perjalanan untuk menemukan apa itu Islam sejati. Ia pergi haji pada tahun 1964, kemudian melanjutkan tur Muslim ke negara-negara Afrika. Selama itu ia menerima Islam yang benar dan kembali ke Amerika dengan tekad yang baru untuk menyebarkan Islam di kalangan masyarakat Afrika Amerika. Ia juga mengubah namanya menjadi El-Hajj Malik El-Shabazz, meskipun kebanyakan orang masih mengenalnya sebagai Malcolm X.

Berbicara di depan umum atas nama Islam dan melawan Nation of Islam, membuatnya menjadi memiliki banyak musuh di antara sekutu lamanya, terutama ketika banyak penggemarnya mulai meninggalkan NOI dalam hal mendukung Islam yang mainstream. Ia dibunuh pada tahun 1965 di tangan seorang preman NOI. Meskipun Malcolm X memiliki waktu yang singkat dalam memperjuangkan Islam, dia sangat berpengaruh dan terus dijadikan sebagai simbol untuk Muslim Amerika dan aktivis hak-hak sipil di Amerika Serikat.

Sumber: islampos

Baca selengkapnya

Setiap Muslim akan Dihisab Sebelum Masuk Surga, Terkecuali 70.000 Orang Ini

Berita Islam 24H- Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap manusia masuk surga dibagi dalam 3 kategori, yaitu: langsung masuk surga tanpa hisab (dihitung kebaikan dan keburukannya), masuk surga setelah dihisab, dan masuk surga setelah diadzab terlebih dulu.Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dalam Bukhari, Muslim,dan Ahmad, Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda tentang 70.000 orang yang masuk surga tanpa dihisab.

Berikut ini haditsnya dalam Sahih Bukhari: "Ditampakkan beberapa umat kepadaku, maka ada seorang nabi atau dua orang Nabi yang berjalan dengan diikuti oleh antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya pengikut seorangpun, sampai ditampakkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun bertanya apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: 'Ini adalah Musa dan kaumnya,' lalu dikatakan, 'Perhatikanlah ke ufuk.' Maka tiba-tiba ada sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan kepadaku, 'Lihatlah ke sana dan ke sana di ufuk langit.' Maka tiba-tiba ada sejumlah orang telah memenuhi ufuk. Ada yang berkata, 'Inilah ummatmu, di antara mereka akan ada yang akan masuk surga tanpa hisab sejumlah 70.000 orang.

Kemudian Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam masuk tanpa menjelaskan hal itu kepada para shahabat. Maka para shahabat pun membicarakan tentang 70.000 orangitu. Mereka berkata, 'Kita orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya maka kitalah mereka itu atau anak-anak kita yang dilahirkan dalam Islam, sedangkan kita dilahirkan di masa jahiliyah.' Maka sampailah hal itu kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, lalu beliau keluar dan berkata, mereka adalah orang yang tidak minta diruqyah (dimanterai), tidak meramal nasib dan tidak minta di-kay, dan hanya kepada Allah lah mereka bertawakkal." (HR. Bukhari)

Baca selengkapnya

Tujuh Tahun Setelah Kematian Dajjal, Manusia Hidup dengan Keadaan Seperti Ini

Setelah matinya Dajjal, manusia kemudian hidup dengan damai selama 7 tahun. Tidak ada permusuhan di antara mereka. Sampai akhirnya Allah mengutus angin yang sejuk dari arah Syam. Maka setiap orang yang di dalam hatinya memiliki kebaikan dan iman walaupun seberat biji sawi, akan dicabut nyawanya.

Sampai-sampai seandainya seseorang masuk ke tengah gunung niscaya angin itu akan mengejar dan mencabut nyawanya.Maka tinggallah orang-orang yang jahat di muka bumi. Mereka hidup seperti burung (berlomba dalam kejahatan) dan berjiwa seperti binatang buas yang saling bermusuhan dan mendholimi. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak menolak syaithon di tengah-tengah mereka, ia berkata, “Tidakkah kalian menyambutku?” Mereka bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepada kami?”

Maka syaithon memerintahkan mereka agar menyembah berhala. Padahal ketika itu mereka mendapat rizki yang terus mengalir dan kehidupan mereka makmur sekali. Kemudian ditiuplah sangkakala tanda hari kiamat telah datang. Tidakseorangpun mendengarnya melainkan mengalihkan perhatian dan mengangkat kepala.

Orang yang pertama kali mendengarnya adalah orang yang sedang memperbaiki telaga untanya.Maka orang itu kemudian mati. Selanjutnya mati pula seluruh manusia. Kemudian Allah menurunkan hujan gerimis. Maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya (kembali ke asal penciptaannya). Kemudian ditiuplah sangkakala untuk kedua kalinya. Saat itu bangkitlah manusia untuk menunggu (keputusan Allah).

Kemudian dikatakan “Wahai sekalianmanusia marilah menghadap Rabb kalian. Tegakkan mereka karena mereka kan ditanya oleh Allah.”Kemudian dikatakan, “Keluarkanlah bagian untuk menjadi penghuni neraka.”Terdengar jawaban “Berapa?”

“Dari setiap seribu orang sembilan ratus sembilan puluh sembilan untuk jadi bagian penghuni neraka ”Maka itulah hari kiamat yang membuat anak kecil segera beruban (putih rambutnya), dan pada hari itu terbukalah segala kedahsyatan.

Sumber: islampos

Baca selengkapnya