Asal Usul Bukit Siguntang Tebo

Pada zaman dahulu tersebutlah sebuah kerajaan yang bernama Selado Sumai. Negeri itu diperintah oleh seorang raja yang arif lagi bijaksana. Raja Negeri itu ada mempunyai sebuah pedang pusaka yang diturunkan secara turun-temurun, tapi sayang senjata tersebut tiba-tiba hilang tanpa diketahui ke mana perginya. Kalau di curi orang siapa yang mencurinya. Ke daerah mana dilarikan. Periswtiwa ini sangat mengharubirukan sang raja.

Pedang pusaka yang keramat serta bertuah itu bernama Pedang Surik meriang sakti sumbing sembilan puluh sembilan. Raja telah bertekad agar pusaka yang hilang itu harus ditemukan segera. Maka untuk menemukan kembali pedang pusaka itu, dipanggilah seorang hulubalang kerajaan yang amat terkenal bernama Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkongan. Disebut Datuk Baju Merah, karena setiap kali turut berperang bajunya selalu merah oleh darah. Dan disebut berbulu Kerongkongan, karena ketika dilahirkan kerongkongannya ditumbuhi bulu. Kewpada beliau inilah raja mempercayakan untuk mencari pedang pusaka yang hilang itu.

Ketika Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkongan mendapat tugas ini beliau menerimanya dengan senang hati tanpa membantah sedikit juapun. Sebagi hulubalang kerajaan, beliau tahu benar dengan tugasnya. Maka pergilah beliau masuk hutan mencari pedang pusaka yang hilang itu. Belautanpa takut sedikit juapun bertualang sampai ke sebuah goa. Diputuskannyalah untuk memasuki goaitu. Goa itu nampak sangat gelap. Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkongan melangkahi satu-satu dengan pasti menyusup berpegangan kepada dinding goa yang keras dan dingin. kalau semenjak tadi goa itu gelap, tidak demikian halnya pada bagian dalam. Di bagian sebelah ke ujung goa itu namapak terang sekali, rupanya, dibagian itu ada lobang disebelah atas. Melalui lobang itu cahaya matahari bebas menerpa dasar goa. Sesampai disana Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkongan amat terkejut di sebuah batu yang tampak dilihatnyaseorang tua sedang duduk bertapa, mulut orang tua bertapa itu nampak komat-kamit mengucapkan sesuatu. Di haribaannya terlintang, sebuah pedang. Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkongan nanar memeperhatikan benda tersebut. Menurut hematnya itulah pedang Surik meriang, sakit sumbing sembilan puluh sembilan yang hilang dari kerajaan Selado Sumai yang sedang dicarinya.

Setelah menunggu beberapa saat berserulah, beliaumenyapa orang asing yang sedang bertapa itu. Ooi, Datuk yang sedang bertapa! Siapa gerangan Datuk Sebenarnya, dari negeri mana Datuk datang.Mendengar ada suara manusia petapa itu dengan suatu gerakan menoleh kearah datangnya suara itu. Dari sikapnya ia tidak merasa takut sedikitpun mendengar sapaan yang tiba-tiba itu. Dengan suara keras ia menghardik. “Tutup mulutmu jangan banyak omong takkan engkau ketahui bahwa aku sedang bertapa? Ketahuilah olehmu bahwa akulah yang bernama Panglimo Tahan Takik, berasal dari Ranah Pagaruyung. Siapa engkau gerangan yang selancang ini. Ada keperluan apa makanya engakausampai kemari.”“Hamba? hamba bernama Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkongan, hulubalang kerajaan selado sumai. Maksud hamba datang ke mari hendak mencari pedang pusaka negeri Selado Sumai yang hilang. Pedang itu bernama pedang surik meriang sakti sumbing sembilan puluh sembilan. Kalau hamba tak salah lihat, pedang pusaka itu ada di haribaan Datuk Panglimo!“Kurang ajar!” raung panglimo Tahan Takik. Ia pun lalau tegak dan langsung menyerang Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkong. Perkelahian sudah tak dapat dihindarkan lagi. Mula-mula saling tendang-menendang, kemudian. Saling hempas-menghempas.

Bunyi pekik dan raung bersipongganga melantun-lantun di diniding goa. Binatang-binatang yang ada, disekitar goa itu bertemperasan lari. Mana yang berdiam di atas pohon beerloncatan ketakutan, daun-dau kayu berguguran kena terjang binatang yang berlompat-lompatan. perkelahian makin seru, tanpa ada tanda-tanda yang kalah dan yang menang. Kedua, manusia itu namapak seimbang. sama-sama sakti dan bertuah. Dinding goa pecah-pecah kena sepak dan kena hempasan tangan kedua jagoan itu.Bila malam telah datang mereka saling menghentikan perekelahian untuk sama-sama beristirahat. Istirahat semalam suntuk cukup untuk memulihkan kekuatan. Esoknya matahari mulai bersinar lagi. Perkelahian pun dilanjutkan makin dahsyat. Gerakan mereka berpindah-pindah dari tempat yang terang ke tempat yang gelap. Terkam-menerkam, hempas-menghempas. Melompat, berpalun bertumbukan. Tak Jarang buku tangan kedua dubalang itu beradu, berdetak, menggelegar, menerbitkan api. Dindidng goa makin banyak yang runtuh.. Untunglah kemduaian malam datang pula memperhatikan perkelahian yang mengerikan itu.Kokok ayam Derogo telah lama berhenti. Kicau murai dan cicit burung kecil-kecil mulai terdengar. Matahari musim kemarau mulaimemanasi daun-daun kayu. kedua dubalang itu mulai, bersiap-siap tanap mengeluarkan sepatah katapun. Maka mereka bersinar marah saling mengawasi gerak lawan. inilah hari yang keenam mereka berkelahi. Tubuh kedua pendekar itu nampak bergulung-gulung hempas-menghempas. Sebentar-sebentar terdengar suara pekikan, bersipngan terpantul-pnatul di anatar kedua sisi dinding goa. Batu pecahan dinding goa makin bertambah banyak berguguran. Perkelahian ini, memang semakin tinggi dan hebat. Tapi sungguh sangat menarik belum ada tanda-tanda yang akan kalah dan yang akan menang. Matahari telah pula tergelincir di ufukbarat. Malam telah tiba, kedua dubalang itu sama-sama menghentikan gerakan dan saling menjauhkan diri, mundur dan beristirahat. Datuk Baju Merah bergegas keluar goa agaknya mencari dedaunan untuk dimakannya. Datuk Tahan Takik demikaina pula keluar mencari apa-apa yang dapat dimakannya. Tak obahnya kedua orang itu bagaikan musang raksasaa yang mencari makan di wkatu malam hari. Setelah perut mereka kenyang mereka sama-sama beristirahat dan melepaskan mata.

Matahari pagi telah tiba, mengawali hari ketujuh dlama mengikuti perkelahian antara kedud pendekar yang tangguh di dalam sebuah goa ditengah rimba raya negeri Selado Sumai. Pada yang ketujuh ini tempat elah berpindah kbagian luar.Perkelahian sudah semakin hebat. Pohon-pohon kayu banyak yang tumbang. Permukaan tanah bagaikan tercukur terinjak, kaki dan himpitan tanah keuda pendekar yang berkelahi mati-matian itu.Entah salah dalam melangkah, entah nasib lagi sial, dapatlah Datuk Baju Merah Bebulu Kerongkongan menangkap kaki Panglimo Tahan Takik yang segeramenghmpaskannya ke banir kayu. Pada saat tubuh Panglomo Tahan Takik terhempas itu, pedang surik meriang sakti sumbing sembilan puluh sembilan terlepas dari pengangannya dan terpental keudara.

Melihat ini segera Datuk Baju Merah B erbulu Kerongkongan melepaskan kaki Panglimo Tahan TAkik dan tubuhnya membumbung ke udara mengikuti arah pedang dan lalu menangkapnya. Ketika kakinya menjejak tanah, tanpa buang waktu larilah Datuk Baju merah Berbulu Kerongkongan membawa pedang pusaka yang tergenggam ditangannya.Datuk Panglimo Tahan Tekik sadar bahwa pedang yang mereka perebutkan telah berhasil diambil lawannya, segera berdiri dan mengejar Datuk Baju Merah Berbulu kerongkongan. kedua pendekar itu berkeja-kejaran sejadi-jadinya. Penghuni rimba, binatang besar kecil, berlarian pontang-panting ketakutan.Sudah tujuh lurah tujuh pematng yang mereka lalui, akhirnya sampailah ke sebuah tanah lapang yang maha luas. Sesayup-sayup mata memandang rumput hijau papak belaka. Di atas padang datar itulah kedua pendekar masih saling kejar-mengejar. Namun tiba-tiba mereka berhenti, dimuka mereka nampak seekor ular besar sedang menghadap siap menelan barang siapa yang berani mendekat.

Melihat hal ini kedua pendekar yang bermusuhan itusaling mendekat penuhg pengertian. mereka mulai mengadakn perundingian. “Di depan kita melintang ular besar yang akan mellur kita, Datuk Panglimo, “kata Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkongan. “Menurut hemat hamba, barang siapa yang sanggupmembunuh ulr itu, dialah yang berhak memiliki pedang surik meriang sakti sumbing sembilan puluhsembilan ini. Setujukah Datuk penglimo?“Kalau demikian ujudnya, “jawab Datuk Panglimo tahan Takik gembira, “hamba setuju sekali.”Selesai berucap demikian Datuk Panglimo Tahan Takik lalu menghunus, keris. Panjangnya bergegas menuju ke tempat ular besar telah siap pula menunggunya. sesampai disana ditikamnyalah ular besar tersebut sekuat-kuatnya. Begitu ujung keris Datuk Panglimo mencecah di kulti ular, terdengar bunyi berdencing keras memekakkan telinga. Keris tersebut terpental. Pangkal ketiak Datuk Panglimo merasa kesemutan. Dilihatnya keris panjang itu bengkok sepuluh, sedang kulit ular itu sendiri tidak cedera sedikit juapun.Datuk Panglimo merasa sangat kesal. Di pihak lain, terdengar gelak mengkkak Datu Baju Berahg Berbulu Kerongkongan mengejek lawannya. Datuk Panglimo tentu saja sangat marah dibuatnya. Keringatnya membasahi muka dan sekujur tubuhnya, matanya mendelik menengadah ke awang-awang. Ia pun mencabut keris pendek yang tersisip di puinggangnya. Diugasaknya menikamkansenjata tersebut kebadan ular besar yang mengerikan itu.

“Terimalah tikaman mautku ini ular keparat! terdengar raung Datuk Panglimo seraya menghujamkan kerisnya kuat-kuat. Ya Tuhan ular tadi tidak juga cidera sedikit pun.Melihat temannya tidak mampu membunuh ular besar yang melintang dan menghalangi perjalanan mereka, Datuk Baju Merah Berbulu Kerongkongan berdiri dalam, sikap seorang dubalang. Sebentar matanya melirik kepada pedang surik meriang sakti yang dipegangnya. Ia melangkah lambat-lambat secara menyakinkan. Sambil melangkah itu ia Mengucapkan kata sakti dan himbauan.

“Kalau benar engkau pedang surik meriang sakti sumbing sembilan puluh sembilan, pusaka KerajaanSelado Sumai, Sobeklah olehmu kulit ular itu dan putuskan urat-urat nadinya. Selesai berucap yang demikian dicabutnyalah pedang tersebut. Tentu sajaia berhajat untuk segera menetak badan ular itu. Tiba-tiba keluar cahaya seperti kilat dari senjata pusaka milik negeri Selado Sumai, serentak dengan itu dihunjamkannyalah senjata itu sekuat-kuatnya.Terpungkus dan potongan tiga badan ular besar tersebut melihatr kenyataan ini, Datuk Panglimo Tahan Takik sangat marah. Ia melompat kesamping, serentak dengan itu ditendangnya kepala ular itu sekuat-kuatnya. Kepala ular itu terlempar ke udara bersiutan dan jatuh di Ranah Minangkbabu, yang lama-kelamaan menajdi gunung Merapi seprti yang ada sekarang. Ekornya diangkatnya menjadi tangan lalu dilemparkannnya jatuh ken negeri Pelembang menjadi Bukit Siguntang-guntang. Sedang perutnya, bagian tangahdibiarkan saja tertinggal di Jambi di daerah Sumai menjadi Bukit Si Guntang. Itulah sejarah asal-usul terjadinya Bukit Siguntang.

Sumber : Somad, Kemas Arsyad. 2003. Mengenal Adat Jambi Dalam Perspektif Modern. Jambi : Dinas Pendidikan Jambi

Follow Me : Facebook

Baca selengkapnya

Putri Reno Pinang Masak

Pada zaman dahulu, di belakang Dusun Pasir Mayang, ada sebuah kerajaan yang bernama Limbungan. Kerajaan itu diperintah oleh seorang ratu Putri Reno Pinang Masak. Putri ini terkenal dengan kecantikannya yang menawan hati. Tak mengherankan banyak raja dan putra raja yang menghendaki mempersuntingnya. Namun tak seorang pun raja atau putra raja yang meminang yang diterimanya. Semua pinangan ditolaknya.Disamping cantik, putri ini terkenal pula berbudi luhur, arif serta bijaksana. Kebijaksanaannya dipuji-puji oleh rakyatnya. Ia adil dan jujur, rakyatnya yangmiskin mendapat jaminan hidup dalam hal makan dan minum. Yang kaya, diberi luang dan kesempatan untuk menambah dan mengendalikan kekayaannya. Golongan rakyatnya yang kaya ini kelak harus pula menjamin kelangsungan hidup bagi yang miskin. Dengan demikian terdapat suasana yang harmonis antara sesame anggota masyarakat negeri Limbungan.

Dalam menjalankan pemerintahannya, sang ratu dibantu oleh tiga orang huluibalang yang baginda percayai. Hulubalang yang pertama bernama DatukRaja penghulu, terkenal sebagai orang arif dan bijaksana yang kedua bernama Datuk Dengar Kitab,seorang hulubalang yang mempunyai keistimewaan dapat mengetahui kejadian-kejadian yang akan dating melalui sebuah kitab yang dimilikinya. Hulubalang yang ketiga ialah datuk Mangun, bertugas sebagai panglima perang kerajaan.

Kecantikan Putri Reno Pinang terdengar pula sampai ke telinga raja Jawa. Lama-kelamaan raja negeri Jawa lalu mengirim utusan untuk melamar sang putri. Ternyata lamaran tersebut ditolak oleh Putri Reno Pinang Masak. Raja Jawa sangat tersinggung karena lamarannya ditolak dengan tegas. Timbuillah kemudian tekad raja Jawa untuk bersumpah bagaimanapun akan mengambil Putri Reno Pinang Masak dengan cara kekerasan.Putri Retno Pinang Masak tidak takut sama sekali akan ancaman raja negeri Jawa yang telah mabuk kepayang itu. Bahkan baginda ratu sangat gemas dan geram. Baginda memandang gelagat raja Jawatadi sebagai yang akan merusak kedaulatan negertinya. Oleh sebab itu baginda memanggil ketiga hulubalang serta mengumpulkan rakyat negerinya. Bersama-sama dicarilah bagaimana cara untuk raja jawa yang mengancam akan menyerang negeri Limbungan. Mencari jalan yang sebaik-baiknya melalui pemikiran, musyawarah danmufakat. Akhirnya didapatkan suatu cara yang telahdisepakati bersama dalam perundingan tersebut. Negeri diberi berparit.

Di samping itu harus dipagar pula dengan bambu berduri. Bambu yang dahan dan rantingnya harus berduri. Maka dicarilah tumbuhan tersebut. Setelah dapat maka segera ditanam berlapis-lapis,sebagai pagar negeri untuk menghalangi supaya tentara Jawa jangan masuk. Pagar inilah nanti sebgagai benteng pertahanan. Negeri Limbungan sudah dilingkupi dengan pagar bamboo berduri. Untuk keluar masuk hanya ada sebuah gerbang. Dipintu masuk, ini telah menunggu Datuk. Mangun beserta anak buahnya.Raja Jawa beserta tentaranya datang jalan satu-satunya untuk memasuki Limbungan adalah sebuah gerbang yang dijaga oleh hulubalang Datuk Mangun dan anak buahnya. Ke sanalah raja Jawa mengarahkan serangan. Terjadilah pertempuran yuang sengit. Ternyata tentara Jawa tak kuasa sedikit pun menembus pertahanan Datuk Mangun yang didapingi oleh prajurit-prajurit serta rakyat negeri Limbungan yang tangguh. Tentara Jawa perkasa mundur dengan menderita korban besar.

Melihat tentaranya gagal memasuki Limbungan dan menderita kekalahan besar, raja Jawa memanggil semua hulubalang dan mengumpulkan semua prajuritnya. Maka diadakan perundingan dicari akal melalui pikiran orang banyak. Maka dapatlah suatu akal tipu muslihat. Dikumpulkan semua uang ringgit logam. Uang logam ini dijadikanpeluru yang akan ditembakkan ke setiap rumpun bambu yang berlapis-lapis tadi. Ditembakkan berulang-ulang, sepuas-puas hati tentara Jawa, sehingga uang ringgit logam itu beronggokan di celah pohon bamboo berduri tersebut. Kemudian raja Jawa beserta tentaranya pun pergilah kembali.Dalam pada itu ada seorang penduduk negeri Limbungan tidak disengaja, bersua dengan onggok-onggokan uang ringgit logam itu sepanjang edaran pagar bamboo negeri. Melihat uang logam itu sangat banyak terniat di hatinya untuk memberitahukan hal tersebut kepada baginda ratu. Lalu diambilnya sebuah untuk diperlihatkan kepada sang ratu di istana.Dimana engkau dapat ringgit logam itu, Datuk?” Tanya baginda ratu penuh keheranan.“Di rumpun-rumpun bamboo benteng pertahanan kita. Tuanku!” jawab pembawa ringgit logam itu agak tergagap. “Bertimbun banyaknya.”“Baiklah!” kata sang ratu pula. “Aku yakin Datuk tidak berbohong. Mari kita lihat!”Benar saja! Ratu menemukan uang ringgit logam bertumpukan di sela-sela rumpun bamboo. Maka setelah dirundingkan dengan semua orang diputuskan untuk mengambil semua uang logam tersebut. Untuk memudahkan pengambilannya, pohon-pohon bamboo itu pun ditebangi. Uang logam tersebut diangkut ke istana. Pada saat itu pula ditebangi. Uang logam tersebut diangkut ke Istana. Pada saat itu pula raja Jawa bersama tentaranya datang menyerbu dengan tiba-tiba. Karena benteng pertahanan tak ada lagi pasukan negeri Jawa dengan mudah masuk negeri Limbungan. Tentara beserta rakyat Limbungan tidak dapat menahan serangan yang mendadak itu.

Putri Retno Pinang Masak sadar akan kesalahannya. Ia sangat menyesal akan kealpaannya. Dengan rasa masygul diam-diam pergilah baginda seorang diri meninggalkan negeri yang dicintainya.Ternyata kemudian tahu jugalah rakyat bahwa ratunya sudah tidak ada lagi di istana. Negeri Limbungan menjadi gempar. Berusahalah rakyat mencari kemana mana. Ada yang mencari ke hulu, ada yang ke hilir, ada pula yang mencari ke darat dank e baruh (pinggir sungai). Bahkan ada yang mencari sampai ke tepi laut. Namun ratu mereka tak kunjung bersua.

Akan halnya ketiga hulubalangnya, Datuk Raja Penghulu, Datuk Dengar Kitab, serta Datuk Mangun bermufakat ketika itu untuk bersama-sama mencariratu Putri Reno Pinang Masak. Mereka masuk hutan keluar hutan. Bila bertemu dengan seseorangmereka tak jemu bertanya. Namun yang dicari tak kunjung bertemu. Maka mereka lanjutkan pula perjalanan. Lurah diturun, bukit di daki. Semak-semak disinggahi kalau-kalau ada putrid Reno Pianang Masak, atau mayatnya. Ketiga hulubalang itu bertekad berpantang berbalik, pulang sebelum yang di cari bersua hidup atau mati. Kalau perlu nyawa mereka sebagai taruhannya.

Sementara itu seorang petani desa Tenaku sedang berada di rumahnya. Ia baru saja selesai bekerja menyiangi rumput hari baru tengah hari, petani itu akan beristirahat ke pondoknya. Menjelang ia sampai ke pondoknya ia sangat terkejut, di mukanya di udara yang cerah dilihatnya melayang-layang sepotong upih pinang. Kemudian upih tersebut jatuh tak berada jauh dari tempatnya berdiri. Ia sangat heran mengapa ada upih pinang dihumanya. Kalau itu upih pinang yang ada di desanya, taklah mungkin sejauh itu, diterbangkan angina. Dalam keheranan, petani itu bergegas menuju ke tempat upih jatuh tadi. Sesampai di sanaia sangat terkejut. Dilihatnya sesosok tubuh wanita cantik tergeletak memucat yang dilihatnya itu tak dikenalnya. Ia cukup hapal semua penduduk desanya. Apalagi orang yang sudah dewasa seperti yang dilihatnya. Di baliknya sebentar. Memang wajah yang tak dikenalnya sama sekali. Maka diputuskannyalah untuk memberitahukan pendudukdesanya.

Ternyata semua penduduk desa Tenaku sama dengan petani tersebut tak juga mengenal siapa gerangan orang yang meninggal secar aneh itu. Semua yang hadir menjadi gempar. Mereka saling berpandangan dan bertanya satu sama lain. Di saat demikian maka dipanggil seorang dukun.Dukun telah datang. Ia segera membakart kemenyan. Setelah itu dibacanya jampi-jampi ramalan. Dalam waktu yang singkat dapatlah diketahuinya siapa gerangan mayat yang berbaring di huma itu.“Jenazah yang kita temui ini “Katanya mengabarkan kepada orang banyak yang mengelilinginya. “Jenazah yang melayang jatuh dari udara bagaikan upih pinang ini adalah jenazah Tuan Putri Reno Pinang Masak raja negeri Limbungan! ”Mendengar ramalan dukun tersebut semua orang yang hadir sangat terkejut. Suara bergumam berdengung bagai suara lebah terbang. Wajah-wajah yang keheranan segera berubah menjadi suram dan sedih. Terbayang kepada orang banyak itu betapa sengsaranya tuan baginda ratu negeri pada saat-saat terakhir hidupnya.

Pada saat itu juga diambil keputusan untuk memakamkan sang putrid di huma di desa Tenaku itu. Sang ratu dimakamkan secara sederhana tanpadisaksikan rakyatnya. Rasa tanggung jawabnya yang besar terhadap rakyat dan negerinya sudah berakhir. Sampai sekarang makam di desa Tenaku tersebut dinamakan “Makam Upih Jatuh”.Lama-kelamaan ketiga hulubalang yakni Datuk RajaPenghulu, Datuk Dengar Kitab, dan Datuk Mangun sampai pula ke tempat Putri Reno Pinang Masak dimakamkan. Setelah mereka ketahui bahwa itu adalah makam baginda ratu Puteri Reno Pinang Masak, tiba-tiba saja mereka jatuh pingsan dan terus meninggal. Ketiga hulubalang itu dimakamkan pula di sana di samping makam Puteri Reno Pinang Masak. Sampai sekarang makam keempat orang tersebut masih dan dikeramatkan.

Sumber : Somad, Kemas Arsyad. 2003. Mengenal Adat Jambi Dalam Perspektif Modern. Jambi: Dinas Pendidikan Propinsi Jambi


Baca selengkapnya

Khawatir Dengan Kegagalan?

Jika anda pernah mencoba sesuatu hal yang baru dan gagal, saya yakin bahwa anda adalah seseorangyang enak untuk saya ajak bicara dibanding dengan orang-orang yang merasa semuanya lancar-lancar atau baik-baik saja.

Orang-orang seperti itu menurut saya, tidak pernah mencoba sesuatu hal yang baru. Namun anda adalah seseorang yang berbeda …… lho dari mana saya tahu? …. Karena anda berkunjung ke blog saya dan membaca artikel-artikel saya ini, yang berarti anda ingin merubah kehidupan anda menjadi lebih baik dari saat ini. Anda ingin mencari sesuatu hal yang baru yang dapat anda terapkan di kehidupan anda.

Anda mempunyai semangat dan saya yakin anda juga mempunyai pengalaman hidup yang luar biasa.Mungkin sudah banyak sekali kegagalan yang anda rasakan dan mungkin juga sebagian dari anda sudahsampai pada taraf ragu akan keyakinan anda sendiriuntuk meraih apa yang anda inginkan.

Baca Juga : Boleh Maksiat Asalkan?

Mampukah saya? Berhasilkah saya? Sepertinya saya tidak sanggup lagi menghadapi kegagalan. Hal-hal dibawah ini adalah beberapa point tentang kegagalan yang ingin saya sharingkan kepada anda. Saya berkonsentrasi penuh selama 3 hari menyusun artikel ini, mudah-mudahan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk anda. Setidaknya jika ada orang yang sangat terbantu dengan artikel ini, tentu saja akan membuat saya bahagia karena jerih payah saya tidak sia-sia :)

Kegagalan menciptakan pilihan-pilihan baruMungkin anda tidak dapat menyerap semua pelajaran yang anda terima dari kegagalan anda, namun tetap saja hal tersebut menjadi harta tak ternilai untuk anda. Kegagalan juga menjadi momenyang tepat dimana anda merenungkan kembali tujuan awal anda, melihat di sekeliling dan memutuskan alasan mengapa anda tidak boleh menyerah.

Bagian yang paling baik dari sebuah kegagalan adalah anda akan dibawa ke sebuah jalan yang belum pernah anda temukan sebelumnya.

Pintu yang baru akan terbuka, hubungan anda dengan beberapa orang mungkin akan bertambah kuat, sebaliknya mungkin juga hubungan anda dengan beberapa orang lain menjadi renggang karena anda gagal.

Kegagalan melatih kesabaran anda Jika anda adalah orang yang cepat emosi, apalagi ketika anda mengalami kegagalan, itu adalah satu hal yang sangat alamiah. Saya rasa hampir semua orang merasakan kekesalan atau kemarahan ketika menghadapi kegagalan. Namun poin yang pentingnya adalahjangan memendam kekesalan atau kemarahan anda.

Poin kedua adalah jangan berusaha mencari hal-hal untuk dijadikan alasan kegagalan anda. Seperti, saya tidak mendapat dukungan dari pasangan saya, ini akibat saya tidak mempunyai modal yang cukup, saya tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk mobilitas saya, saya memang dilahirkan dari keluarga yang bermental kecil, dsb.

Sekali anda menjadikan hal-hal tersebut sebagai alasan kegagalan anda, maka itu akan menjadi bagian dalam diri anda. Anda akan membawa alasan itu kemanapun anda pergi sehingga lama kelamaan akan meracuni anda.Silahkan lampiaskan emosi anda, tentunya dalam batas-batas wajar. Mungkin anda ingin melampiaskannya dengan menangis, menangislah. Mungkin anda ingin melampiaskannya dengan pergike cafe untuk mendengarkan life musik, pergilah ke cafe.

Namun cukup sampai disitu. Masa depan yang sangat cerah masih menanti anda. Bangkit dan berjalanlah kembali.

Kegagalan merupakan sumber dari kreatifitas

Siapa yang menghendaki kegagalan?

Namun jika anda tidak pernah berharap untuk mengalami kegagalan maka pikiran anda tidak dirangsang untuk berkembang.

Gagal akan mendorong anda menjadi lebih kreatif. Coba anda ingat-ingat kembali masa kecil anda. Jika anda lupa, anda bisa melihat pada anak anda sendiri atau anak-anak kecil di sekitar anda. Mereka tidak pernah takut akan berbuat kesalahan ataupun mengalami kegagalan. Mereka melakukan semua hal yang ingin mereka lakukan tanpa berpikir panjang resikonya. Kadang mereka jatuh namun dalam sekejap mereka bangkit dan berlari-lari kembali. Mereka kadang menemukan jalan buntu ketika melakukan sebuah permainan namun merekatidak berhenti, mereka berusaha mencari solusi-solusi yang baru. Akibatnya pikiran mereka begitu kreatif. Kita semua bisa mencontoh pikiran murni mereka yang belum banyak terkontaminasi oleh lingkungan sekitarnya.Kegagalan akan mengoptimalkan potensi andaMungkin anda mempunyai seorang ’guru’ dalam hidup anda atau atasan bagi mereka yang berkarir. Saya percaya bahwa guru atau atasan yang baik akan mengarahkan anda untuk berani mengambil resiko. Mereka mempunyai suatu keyakinan bahwa pikiran yang konservatif tidak akan membuat potensi diri keluar dengan optimal.Semakin sering anda mengalami kegagalan, otak anda akan semakin dilatih untuk menghadapi permasalahan dan bagaimana mencari jalan keluarnya.

Saya meyakini bahwa setiap orang memiliki potensi diri yang sangat besar dengan keunikannya masing-masing.Anda dapat mengetahui kedahsyatan potensi yang anda miliki hanya dengan keberanian menghadapi masalah, tidak ada jalan lain.

Anda memperoleh kekuatan dengan mengalami kemalangan

Bersyukurlah jika anda mengalami kegagalan atau kemalangan. Karena dengan kegagalan anda sedang disiapkan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar. Anda akan ditempa untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya.Saya akan memberikan sedikit ilustrasi :

Anda tahu pohon bambu cina? Jika anda termasuk orang yang tidak sabar menunggu pertumbuhan sebuah tanaman, mungkin pohon bambu tersebut sudah menjadi korban anda.

Pohon bambu cina tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 6-7 tahun pertama, mungkin hanya tumbuh beberapa puluh cm saja. Namun setelah waktu tersebut, pertumbuhan pohon bambu cina tidak dapat dibendung, ia tumbuh begitu cepatnya dan ukurannya bukan lagi cm melainkan meter

Sebetulnya apa yang terjadi pada pohon bambu cina tersebut? ….

Selama 6-7 tahun pertama, ia bukannya tidak mengalami pertumbuhan, hanya saja kita memang tidak melihat pertumbuhannya dengan kasat mata. Fokus pertumbuhan pohon bambu cina pada waktu tersebut adalah pada akar, bukan pada batang. Pohon bambu cina sedang menyiapkan pondasi yang kuat agar ia bisa menopang ketinggiannya yang berpuluh-puluh meter.

Bayangkan apa yang terjadi jika pohon bambu cina tidak mempunyai akar yang cukup kuat untuk menopang ketinggiannya? Sedikit tiupan angin saja akan membuatnya tumbang.

Jika anda seringkali mengalami kegagalan dan merasa koq jauh sekali dari kesuksesan yang anda impikan, bukan berarti anda tidak mengalami perkembangan. Justru anda sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa di dalam diri anda. Mental anda sedang ditempa dan dipersiapkan menujukesuksesananda. Sama halnya dengan pohon bambu cina tersebut.Jika anda hanya mengharapkan sebuah hasil yang instan, apapun itu, nasib anda akan seperti pohon bambu yang tidak memiliki akar yang kuat. Sedikit goncangan saja, anda akan jatuh begitu kerasnya.Jadi sekali lagi bersyukurlah dengan segala kemalangan dan kegagalan anda, anda akan memperoleh kekuatan karenanya.

Bagi anda yang ingin mensharingkan hal-hal sehubungan dengan kegagalan, silahkan untuk menuliskannya di kolom komentar.

Baca selengkapnya

Datangi Dulu Orangtuanya, Barulah Datangi Ia

REMAJA oh Remaja… Remaja Islami nan sejati yang berhati-hati dengan hati dan birahi, tidak sembarang lirik kesana-kemari apalagi sentuh sana-sini.

Remaja yang punya hati dan berhati-hati denganhati tidak akan sembarang main curi-curi apalagi sampai melukai, sebab ia punya Tuhan yang terus ditaati, ia punya Malaikat yang terus mewanti-wanti dan ia punya iman dan taqwa yang selalu menasihati.Ia akan berani ketika dirinya dan dia sudah menjadi pasangan yang resmi, meraih ridho orangtua dan ridho Ilahi. Tak perlu banyak janji, cukup laksanakan secara syar’i dan memulai hidup berumah tangga dengan basmalah, sakinah mawaddah warahmah in sha Allah.

Remaja yang tak punya hati nurani, braninya main gombalisasi dan curi-curi, setelah dicuri dan disakiti lalu tak berani menjadikannya pasangan sehidup semati, karena cintanya adalah birahi yang tak terkendali. Ujung-ujungnya si doi jadi obrolan sensasi yang masyarakat yang menyanyat hati, bisa-bisa si doi bunuh diri. Aduhai, tega sekali dirimu lelaki yang tak punya harga diri!

Kesalahan sesama yang akhirnya disesali, yah sayang sekali sudah terjadi, apa mau dikata ia menyentuh orangnya sejak pertama jumpa, bukan melalui hati dan perasaan yang sempurna. Apa boleh dikata, dia telah mendatanginya sebelum mendatangi kedua orangtuanya, hingga Tuhan pun murka kepadanya.

Kairo, 5 Mei 2016

Oleh: Muhammad Daud Farmaulviyeturk94@gmail.com

Baca selengkapnya

Siapa Kekasihmu Sebenarnya, Ibumu atau Pacarmu?

BAHAYANYA orang yang sedang jatuh cinta ialah, ia lebih nurut dengan perintah pacarnya daripada kedua orangtuanya.

Maksudnya? Ya, seperti contoh-contoh berikut ini:

Ibu: “Nak, kamu jangan telat bangun, sholat shubuh di masjid ya?”

Anak: “Aku masih ngantuk mah, cuaca shubuh juga dingin, aku sholat di rumah saja.”

Ibu: “Nak, nanti kalau ke super market, tolong belikan Mama mukena ya, Nak?”

Anak: “Aduh, Mah kok aku yang disuruh belikan mukena, aku kan cowok, Mah? Gak enak lah dilihat teman.”

Di waktu lain;

Cewek: “Sayang, sudah sholat subuh belum?”

Cowok: “Abang sudah sholat sayang, tadi abang sholat di masjid.” (Walaupun itu adalah bohong).

Cewek: “Sayang, aku mau ke super market beli mukena, bisa temani gak?”

Cowok: “Sayangku, kamu gak usah repot-repot ke super market beli mukena, ntar abang saja yang beliin, sekalian hadiah ulang tahunmu.”

Duhai, siapa kekasihmu yang sesungguhnya? Ibumu atau pacarmu? []

Oleh: Muhammad Daud Farmaulviyeturk94@gmail.com

Baca selengkapnya

Ketika Tampan Tak Menawan

HIDUP adalah sebuah pilihan. Entitas semesta yang menghadapkan manusia pada berbagai macam problema, lanjut mencernanya. Kemudian mengharuskan mereka untuk memilah dan mengambil sebuah keputusan. Pun diriku. Butuh waktu lama untuk mengerti makna sebuah pilihan. Hingga usiaku beranjak dua puluh dua tahun kini, tak pernah benar mengerti semua itu.

Faktanya, keputusan tak bisa diperoleh dengan amarah meninggi dan perasaan yang tengah diliputi kekecewaan. Kenapa begini? Karena akuadalah korban daripada pilihan. Hak veto-ku dicabut sejak kecil. Sebagai anak perempuan satu-satunya dari sorang pemuka agama. Aku kehilangan kebebasan mengemukakan pendapat dan uneg-uneg. Walhasil, inilah aku sekarang. Seorang gadis pendiam, penyendiri, kesepian dan tak punya teman. Aku tumbuh menjadi boneka cantik dan manis. Seluruh diri ini murni jiplakan. Hasil daur ulang antara keterpaksaan dan kekecewaan. Aku menelan ludah. Disibukkan kembali dengan pisau dan sayuran di tangan. Air mata mulai jatuh satu persatu meninggalkan isak yang tertahan pada kerongkongan.

“Nur, kamu kenapa?”Ummi menatapku sekilas kemudian kembali sibuk menggoreng tempe. Aku menggeleng kecil seraya menyeka sisa lelehan air mata.

“Tidak apa-apa, Mi. Mengiris bawang kok bisa perih pada mata ya, Mi?” elakku. Kebohongan nyata sebagai pelarian dari kejujuran tersamarkan. Nyatanya, tak ada bawang di tangan ini selain kol yang semakin remuk kupotong.

“Nur, mau sampai kapan kamu memotong kolnya? Itu bukan lagi memotong, tapi mencacah,” protes Ummi. Aku terkesiap melihathasil kerja tangan ini.

“Kamu ada apa sih sebenarnya, Nur?” lanjut Ummi.Aku bungkam selama beberapa saat. Memikirkan dan menyusun kata yang bisa kuucapkan. Mungkin ini alasan keputusanku yang tak begitu dianggap. Terlalu lama memikirkan kata membuat oranglain bosan padaku.

“Ummi, kalau seandainya perjodohannya dibatalin aja gimana? Masih satu bulan lagi kok. Masih belum terlambat untuk membatalkannya,” saranku sedikit hati-hati. Ummi memadamkan kompor lalu menatap tajam ke arahku.

“Kamu gak bisa seenaknya gini donk, Nur. Kemarin kan kamu yang bilang setuju dengan perjodohan ini. Bahkan kamu ingin mempercepat tanggal pernikahan agar kamu bisa segera ke Arab kan? Kenapa sekarang malah kayak gini?” protes Ummi. Aku menelan ludah getir.

“Itu kan kemarin, Mi. Kemarin kan anak gadismuini sedang patah hati gegara diputusin Brad Pitt. Mana sempat mikir dengan jernih,” belaku, yangtentu saja cuma pembelaan dalam hati.

“Sekarang kamu mau ngomong apa lagi? Calon mertua dan suamimu sedang di perjalanan menuju rumah ini. Apa lagi pembelaanmu hmm?” lanjutnya yang berhasil menohok ulu hati ini.“Kalau Nur bisa menemukan pria lain yang Nur cintai, boleh kan pertunangannya dibatalin aja?” jawabku penuh kehati-hatian.

“Kamu pikir ini sedang turnamen ya? Memangnya kamu bisa menemukan pria itu dalam waktu kurang dari sebulan? Gak usah mikir yang aneh-aneh. Jalani aja semua ini dengan baik!” elak Ummi mengakhiri obrolan. Mengambil alih potongan sayur di tanganku lalu mulai memasaknya. Aku beranjak pergi dengan perasaan mangkel luar biasa. Dengan cekatan tangan ini menarik jilbab yang tergantung kemudian alat sholat dan kitab. Beranjak pergi menuju Ponpes tempatku menimba ilmu dan mengamalkannya.

“Mau ke mana, Nur? Masaknya kan belum selesai?” komentar Ummi.“Nur janji sama anak-anak pondok mau ngajarin Imriti bab ke tiga, Mi. Maaf, Nur ke mejid lebih awal,” jawabku meraih tangan Ummi lalu menciumnya. Ummi hanya ber-oh kecil dan membiarkan diri ini berlalu.

Ruangan sebesar empat kali dua ini dulu menjadi tempat peristirahatanku di pondok. Sekarang ini sudah berubah menjadi tempat penyimpanan kitab. Di sinilah aku menghabiskan waktu untuk menyendiri. Ya, mengajar anak-anak pondok hanya alasan agar terhindar dari pertanyaan Ummi. Aku berbohong? Tidak juga. Karena waktu untuk mengajar mereka masih satu jam-an lagi. Sebelum tiba waktunya, aku bisa menghabiskan waktu bercinta dengan kalamullah dan mengadu pada-Nya. Kehampaan menyeruak dalam kalbu. Betapa selama ini aku terlupa pada Sang khaliq. Hanya datang ketika diri ini berlumur harap dan noda. Menyapa sekilas lalu berbalik pergi. Rutinitas mengajar anak-anak pondok hanya sebatas kewajiban. Tak ada alasan lain untuk menjiwainya hingga ke sumsung tulang. Aku menangis meratapi diri. Betapa kecilnya rasa syukur ini. Hingga malam menurunkan tirai pekat. Diri ini masih asyik bertadabur dalam kalamNya. Panggilan kewajiban mengajar anak-anak pondok menghentikan renungan. Ba’da isya, panggilan Kakak ipar memotong pengajian.“Nur, kamu disuruh pulang. Calon mertuamu sudah tiba,” ujarnya.

“Ada apa Teh, Nur kan masih ngaji?” protesku.“Badal sama yang lain aja. Teteh udah bilang sama Pak Ustadz kok, beliau juga sudah mengizinkan,” komentarnya.

Aku merengut, sama sekali tak tertarik dengan pembicaraan Kakak ipar. Bayangan ini melayang entah ke mana. Tertahan pada satu titik hitam dan gelap di atas padang tandus. Aku terjebak di antara sepi yang menyiksa diri.“Nur, kok malah bengong sih? Ayo cepetan! Mereka sudah nunggu dari tadi lho,” lanjut Kakakku, menarik paksa alam bawah sadar ini menuju nyata. Setengah terpaksa, kuikuti langkah kakinya setelah mengantongi izin dari guru besar. Selang lima menit, kami pun sampaidi pelataran rumah.“Cadarnya dibuka aja, Nur. Gak apa-apa kok,” saran Kakak ipar. Aku menggeleng kecil.

“Teteh duluan masuk aja. Nur masuk jalan dapur. Nanti nunggu di ruang tengah,” jawabku seraya berlalu sebelum mendengar penolakannya.Keringat dingin bermunculan. Sayup kudengar obrolan mereka. Menerka seperti apa kiranya calon suami dan mertuaku. Tak ada keberanian sedikit pun untuk mendekat sebelum mereka memanggil. Dan panggilan itu pun akhirnya datang. Kakak ipar menghampiri lalu mengajakku menemui mereka. Pandangan ini menunduk dalam. Hati gemuruh tak menentu. Selama beberapa saat diri ini bagai manekin di balik etalase perak. Menjadi sosok yang dipuji dan dikagumi. Hal ini tak membuat hati ini melambung, justru sebaliknya. Semakin dipuji, semakin membuatku ketakutan. Kemudian satu persatu dari dua keluarga ini pun berlalu meninggalkan diriku bersama Ahmeed Alkaff, calon suamiku.

“Inti Noor Ainy Siddiqui? Masya allah, inti jamilah jiddan,” ujarnya membuka percakapan.

Ia banyak berbicara menggunakan bahasa arab.Sementara aku semakin bungkam. Bukan karena tak mengerti yang ia ucapkan, tapi lebih menjaga diri.“Leisy askut, Ya Khumaira? Inti la tatakallam ilalughotil arabiyyah? Kenapa diam saja? Kamu tidak bicara dalam bahasa arab?” tanyanya.

“Alafu minkum. La adry. I can’t speak arabian language,” jawabku sengaja menggunakan campuran bahasa.

Bukan untuk membuatnya tertarik denganku. Tapi, lebih agar dia mengetahui kekuranganku dalam berkomunikasi. Setahuku, orang Arab jarang menggunakan bahasa Inggris dan tak begitu menyukainya. Satu-satunya alasan bagi diri ini agar membuatnya menjauh dan memutuskan menolak perjodohan. Respon yangkuperoleh adalah sebaliknya. Ia tertawa renyah. Terkejut, refleks netra ini menatap wajahnya. Sungguh diluar dugaan. Ahmed bukan seperti pria dalam bayangan otak ini. Ia tak selalu berimamah dan berjubah seperti di film-film timur tengah. Justru ia mengenakan setelan kaos berbalut jacket modis anak muda. Manik hitamnya semakin tajam dan bercahaya saat tersenyum. Hidungnya bangir, alisnya hitam pekat seperti ulat bulu. Tulang rahang yang tegas dengan dagu membelah. Rambutnya sedikit ikal dan gelap dengan perawakan yang tinggi besar. Jika kau pernah melihat aktor Indiayang bernama Aditya roy kapoor, ya Ahmeed ibarat cerminannya. Seperti pinang dibelah dua. Aku bahkan meragu, apakah aku dijodohkan dengan seorang selebritis? Tapi aku menggeleng cepat. Itu takkan mengubah perasaan ini.

“Hey kenapa bengong?” lanjutnya menggunakanbahasa Indonesia. Logatnya masih kental Arab. Aku terkesiap.“Anda bisa berbicara dalam bahasa Indonesia?” tanyaku tanpa sadar. Ia kembali tertawa renyah.

“Akhirnya kau mau bicara juga. Suaramu merdu,” jawabnya tak mengindahkan pertanyaan ini.“Aku terkejut jika Anda bisa mengerti bahasa kami,” lanjutku cuek.

“Kau tak menanyakan apapun. Apa kau tak menyukai perjodohan ini?” jawabnya tersenyum.Aku kembali diam. Ucapannya benar-benar menohok hati ini.

“Apa kau keberatan jika aku memintamu membuka cadar? Dalam adat istiadat kami, seorang calon suami diperbolehkan melihat wajah calon isterinya,” lanjutnya.

Aku mengerti hal itu. Untuk itulah diriku dipanggil menemuinya secara berdua. Hal yang biasanya tak diizinkan kedua orangtuaku. Perlahan aku mulai membuka cadar yang menutupi wajah. Pandangan ini semakin menunduk dalam.

“Kau boleh mengangkat wajahmu,” sarannya yang lebih tepat seperti perintah untukku. Mengikuti keinginannya, aku mengangkat wajahini menatapnya.

“Yassalam. Inti jamilah jidan. Sudah cukup, kau boleh memakai kembali cadarmu,” ujarnya.

Obrolannya semakin panjang mengajak diri ini berbincang. Tak banyak yang kukatakan selain kata iya, tidak, atau entahlah. Hanya sederet kata-kata singkat yang menjenuhkan. Ia bukannya jera dan bosan, tapi justru sebaliknya. Semakin bersemangat memperisteri diri ini. Beruntung kedua orangtua kami datang menghampiri lalu mengajaknya pamit undur diri. Keputusan sudah diperoleh mereka dari silaturrahmi ini.

Bulan depan kami akan meresmikan pertunangan. Lututku lemas seketika. Sepeninggal mereka, air mata tiada henti mengalir dari kelopak ini. Ahmeed memang sangat rupawan. Tapi hal ini tak cukup membuat hatiku bergetar hebat. Kenyamanan lebih menjadi prioritas utamaku. Dan hal itu masih belum kuperoleh dipertemuan pertama kami. Kembali, kenyataan hidup menampar wajahku. Pilihan macam apakah ini? Haruskah diri ini terjebak dalam lingkaran hidup yang sulit kupecahkan? Dan air mata terus mengalir sebagai jawaban.

Oleh: Noor Ainy El Mansyur, noerabby.isyqu@gmail.com

Baca selengkapnya

Inilah Enam Mualaf Paling Berpengaruh dalam Sejarah Peradaban Islam

Dalam sejarah peradaban Islam, banyak pihak baik personal maupun kelompok yang masuk Islam, menjadi Mualaf, ketika Islam menyentuh sisi religius dan aspek keTuhannya. Dari sekian banyak orang yang masuk Islam, ada di antaranya yang memberikan pengaruh luar biasa terhadap dakwah maupun peradaban Islam itu sendiri pada masanya.Berikut enam Mualaf paling berpengaruh dalam sejarah peradaban Islam:

Keluarga Barmakid (600s-900s)

BARMAKIDS adalah keluarga dari pengurus Buddhadari kota Balkh, di tempat yang sekarang berdiri negara Afghanistan. Ketika Kekhalifahan Umayyah menaklukkan daerah itu di pertengahan tahun 600s, keluarga Barmakid masuk Islam. Setelah Revolusi Abbasiyah di tahun 750, Barmakids menjadi terkenal sebagai administrator berbakat. Mereka mengadopsikan pengalamannya mengelola Kekaisaran Persia, yakni tentang bagaimana mengelola birokrasi pemerintah yang besar. Sesuatu hal yang biasanya tidak begitu dipahami oleh para khalifah Arab Abbasiyah.

Seperti halnya wazir, mereka memiliki pengaruh besar pada pembentukan kerajaan pada akhir abad ke-8. Yahya bin Khalid al-Barmaki adalah orang yang sangat berpengaruh. Dia diangkat sebagai guru dan mentor untuk Harun al-Rasyid, yang kemudian menjadi khalifah selama pemerintahan Abbasiyah pada zaman keemasan mereka. Di bawah bimbingannya, Harun al-Rasyid berhasil menjalin perdamaian dengan negara tetangga, pertumbuhan eksponensial ekonomi kekaisaran, perlindungan ulama, dan sistem infrastruktur yang menyaingi Romawi kuno. Keluarga Barmakid secara keseluruhan memiliki dampak besar pada pembentukan politik dunia Islam yang akan terus dipakai selama berabad-abad.

Berke Khan (tidak diketahui-1266)

Sebagai cucu dari penakluk Mongol, Genghis Khan, Berke Khan adalah tokoh penting dalam dunia Mongol pada pertengahan 1200-an. Seperti Mongol lainnya, ia awalnya mempraktikkan bentuk perdukunan pagan. Sebagai pemimpin di Golden Horde, tentara Mongol, ia dikirim ke Utara Pegunungan Kaukasus dan Eropa Timur untuk menaklukkan Kipchak Turki. Dia akhirnya berhasil memimpin tentara merintis jalan menuju Hongaria.

Kemudian selama perjalanannya kembali ke tanah air Mongol, ia berhenti di Bukhara mana ia mempertanyakan Muslim lokal tentang keyakinan mereka. Dia meyakini pesan utama Islam dan kemudian mengubah kepercayaannya, menjadi pemimpin Mongol pertama yang menerima Islam. Setelah pertobatannya, banyak prajurit di pasukannya juga dikonversi kepada Islam, yang mengarah pada ke ketegangan yang timbul antara tentara mongol dengan tentara lainnya, kekisruhan melanda negeri-negeri Muslim, termasuk ibukota kuno Abbasiyah, Baghdad. Setelah mendengar kabar bahwa Baghdad dihancurkan pada tahun 1258 oleh sepupunya, Hulagu Khan, Berke berjanji untuk membalas dendam, dengan menyatakan, “Dia (Hulagu) telah menghancurkan semua kota Muslim, dan telah membawa kematian kepada khalifah. Dengan bantuan Allah aku akan memanggilnya untuk menjelaskan begitu banyak darah yang tidak bersalah. “Dengan bersekutu dengan Kesultanan Mamluk Mesir, Berke berhasil menahan tentara Hulagu dalam jumlah yang cukup besar untuk mencegah invasi lanjutan dan kehancuran dari sisa tanah Muslim di Mesir, Suriah, dan Hijaz.

Zağanos Pasha (tidak diketahui-1461)

Zağanos Pasha, pria asal Yunani atau Albania, direkrut menjadi korps elit Janissary dari Kekaisaran Ottoman sebagai seorang anak. Seperti Janissary lainnya, dia dididik dalam metode Islam, administrasi sipil, dan hal-hal militer. Dia segera ditunjuk sebagai mentor dan penasihat untuk Mehmed muda II, yang kemudian menjadi sultan ketujuh dalam dinasti Ottoman.

Ketika Mehmed menjadi sultan, ia menunjuk Zağanos Pasha sebagai wazir kedua. Zağanos Pasha sering berkonsultasi pada semua urusan negara, terutama mengenai pengepungan dan penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453. Selama pengepungan, ia diberi perintah untuk menyerang kota dari bagian utara kota, dan pasukannya berada di antara yang pertama untuk berhasil menerobos sebagian dari dinding legendaris Konstantinopel. Warisannya masih hiduppada hari ini di berbagai wakaf (termasuk masjid, dapur umum, dan pemandian umum) di kampung halamannya di Balikesir serta di Edirne.

Ibrahim Muteferrika (1674-1745)

Sebuah tuduhan umum dilemparkan pada Kekaisaran Ottoman, yakni bahwa kaum intelektual mereka stagnan dan resistan (jumud) terhadap inovasi apapun. Seorang mualaf asal Hungaria, Ibrahim Muteferrika, memiliki gagasan akan hal itu. Dia awalnya seorang diplomat Ottoman yang berhasil memupuk hubungan dekat antara Kekaisaran Ottoman dengan Perancis dan Swedia. Sebagai hasil dari kerja diplomatiknya, ia mengadopsi ide-ide dari Eropa pada jaman Renaissance dan penggunaan dari mesin cetak.

Ketika kembali ke Istanbul, ia mendirikan percetakan, di mana ia mencetak salinan atlas, kamus, dan beberapa buku-buku agama. Di antara karya-karyanya yang diterbitkan adalah atlas dunia yang dibuat oleh ahli geografi terkenal Katip Celebi, yang menggambarkan seluruh dunia yang dikenal pada waktu itu, dengan detail yang luar biasa dan presisi. Selain mencetak buku, Muteferrika juga menulis di berbagai mata pelajaran, termasuk sejarah, teologi, sosiologi, dan astronomi.

Alexander Russel Webb (1846-1916)

Di Amerika pada akhir abad ke-19, jurnalisme mulai lepas landas sebagai media yang efektif dan berpengaruh untuk mempengaruhi publik. Salah satu orang yang membantu memacu gelombang jurnalistik ini adalah Alexander Russell Webb. Webbadalah seorang Kristen, ia seorang wartawan yang baik, ia mulai mempelajari dan membaca pemikiran-pemikiran secara luas tentang agama-agama lain, dan sangat tertarik pada Islam. Ketika ia ditunjuk oleh Departemen Luar Negeri Amerika untuk bekerja di kedutaan Amerika di Filipina pada tahun 1887, ia mengambil kesempatan untuk memulai korespondensi dengan Muslim di India tentang Islam.

Meskipun ia awalnya diperkenalkan kepada Islam melalui gerakan yang tidak lazim (dan terus terang, tidak Islami) yakni gerakan Ahmadiyah, ia akhirnya menemukan jalannya menuju arus utama Islam. Dia melakukan perjalanan ke seluruh dunia Muslim,mempelajari Islam dan bertemu dengan ulama. Pada tahun 1893, ia mengundurkan diri dari jabatannya di Departemen Luar Negeri dan kembali ke Amerika. Kembali di Amerika Serikat, ia kemudian menerbitkan banyak buku tentang Islam dan memulai menerbitkan koran Islam yang menjelaskan agama kepada publik Amerika. Pada dekade awal abad ke-20, ia menjadi vokalis utama yang menonjol bagi Islam di Amerika Serikat, bahkan diangkat menjadi konsulat kehormatan Ottoman oleh Sultan Abdulhamid II. Dia meninggal pada tahun 1916 dan dimakamkan di Rutherford, New Jersey.

Malcolm X (1925-1965)

Tidak seperti orang lain di dalam daftar ini, MalcolmX bukanlah seorang pria yang membutuhkan banyak pengenalan. Pada awal hidupnya, ia berjuang menemukan perannya di dunia. Setelah putus sekolah lebih awal, ia selalu menemukan dirinya dalam kesulitan, akhirnya ia mendaratkan dirinya di sebuah penjara pada tahun 1946. Selama 8 tahun di penjara, ia terisnpirasi ide-ide dari Nation of Islam, sebuah kelompok pseudo Islam yang didirikan pada awal 1900 berdasarkan pada ide-ide supremasi hitam dan jahat dari ras kulit putih. Setelah dibebaskan pada tahun 1952, ia bertemu dengan pimpinan dari Nation of Islam (NOI), Elijah Muhammad, dan menjadi menteri untuk organisasi itu.

Karena kefasihan dan kecerdasan yang luar biasa, karir Malcolm X cepat menapak naik melalui jajaran NOI, menjadi pemimpin kelompok di pertengahan tahun 1950-an. Karena ini adalah era Gerakan Hak Sipil Amerika, Malcolm X menjadi salah satu suara terkemuka di Amerika yang mengadvokasi hak yang sama untuk Afrika Amerika. Bertentangan dengan pemimpin besar lainnya, yakni Martin Luther King, Malcolm X meyakini bahwa orang kulit hitam harus mempertahankan diri, bahkan melakukan kekerasan jika diperlukan karena penindasan pemerintah.

Pada 1950-an, Malcolm X mulai melihat beberapa kekeliruan pada keyakinan dan ide-ide dari Nation of Islam. Dia meninggalkan kelompok itu dan memulai perjalanan untuk menemukan apa itu Islam sejati. Ia pergi haji pada tahun 1964, kemudian melanjutkan tur Muslim ke negara-negara Afrika. Selama itu ia menerima Islam yang benar dan kembali ke Amerika dengan tekad yang baru untuk menyebarkan Islam di kalangan masyarakat Afrika Amerika. Ia juga mengubah namanya menjadi El-Hajj Malik El-Shabazz, meskipun kebanyakan orang masih mengenalnya sebagai Malcolm X.

Berbicara di depan umum atas nama Islam dan melawan Nation of Islam, membuatnya menjadi memiliki banyak musuh di antara sekutu lamanya, terutama ketika banyak penggemarnya mulai meninggalkan NOI dalam hal mendukung Islam yang mainstream. Ia dibunuh pada tahun 1965 di tangan seorang preman NOI. Meskipun Malcolm X memiliki waktu yang singkat dalam memperjuangkan Islam, dia sangat berpengaruh dan terus dijadikan sebagai simbol untuk Muslim Amerika dan aktivis hak-hak sipil di Amerika Serikat.

Sumber: islampos

Baca selengkapnya

SYAITAN MEMBANTU PEMUDA KE MASJID

Seorang pemuda bangun awal pagi untuk shalat subuh di Masjid. Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid. Di tengah jalan menuju masjid, pemuda tersebut jatuh dan pakaiannya kotor.

Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali ke rumah. Di rumah, dia berganti baju, berwudhu lagi dan berjalan menuju masjid.

Dalam perjalanan kembali ke masjid, dia jatuh lagi di tempat yg sama! Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali ke rumah. Di rumah, dia sekali lagi, berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju masjid. Di tengah jalan menuju masjid , dia bertemu seorang lelaki yang memegang lampu. Dia menanyakan identitas lelaki tersebut.

Lelaki itu menjawab, "Saya melihat anda jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda.

'Pemuda tersebut mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid . Ketika sampai di masjid, si pemuda bertanya kepada lelaki yang membawa lampu, mengapa tidak masuk dan shalat subuh bersamanya?" Lelaki itu menolak. Pemuda itu mengajak lagi hingga berkali kali dan jawabannya tetap sama.

Pemuda bertanya, "Kenapa menolak untuk masuk masjid dan ikut shalat?" .

Lelaki itu menjawab, "Karena aku adalah Iblis." Pemuda itu terkejut mendengar jawaban lelaki itu.

Syaitan kemudian menjelaskan: Saya melihat kamu berjalan ke masjid dan sayalah yang membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah untuk membersihkan badan dan kembali ke masjid, Allah memaafkan semua dosa dosamu. Saya membuatmu jatuh kali kedua, dan itupun tidak membuatmu berubah pikiran untuk tinggal di rumah, kamu tetap memutuskan kembali masjid. .

Karena itu, Allah memaafkan dosa-dosa seluruh anggota keluargamu.Saya kuaatir, jika saya membuat kamu jatuh untuk kali ketiga,jangan-jangan Allah akan memaafkan dosa seluruh penduduk kampungmu. Jadi, saya mesti memastikan bahwakamu sampai di masjid dengan selamat.

Moral kisah ini:

Jangan biarkan Syaitan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya. Jangan melepaskan sebuah niat baik yang hendak kamu lakukan karena kamu tidak pernah tahu ganjaran yang akan kamu dapat dari segala kesulitan yang kamu temui dalam usahamu untuk melaksanakan niat baik tersebut.

(Jangan menyerah pada usaha ke-100 meskipun masih gagal. Siapa tahu keberhasilanmu berada pada usaha ke-101

Baca selengkapnya

Adakah Berpolitik dan Berpartai Dicontohkan Nabi dan Sahabat?

Ustadz, ana ingin bertanya? Kalau dilihat dari realita yang sekarang, banyak sekali partai yang mengatas namakan partai Islam (PKB, PKS, PAN dan lain-lain) sehingga sebagai seorang muslim ada yang mewajibkan harus memilih salah satu dari beberapa partai tersebut atau bahkan sama sekali tidak memilih.Yang menjadi pertanyaan, bagaimana sesungguhnya atau sebenarnya dilihat dari sudut pandang Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam hal berpolitik/berpartai?

Ada nggak contohnya dari Nabi dan para sahabat? Mohon penjelasan, jazakumulloh khoiron katsiron.
Wassalam,

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW dan para shahabatnya seumur-umur belum pernah ikut pemilu, apalagi membangun dan mengurusi partai politik. Realita seperti ini sudah disepakatioleh semua orang, termasuk para ahli sejarah, ulama dan juga semua umat Islam.Dengan realita seperti ini, sebagian kalangan lalu mengharamkan pemilu dan mendirikan partai. Alasannya, karena tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW, juga tidak pernah dilakukan oleh para shahabat belia yang mulia, bahkan sampai sekian generasi berikutnya, tidakpernah ada pemilu dan pendirian partai politik dalam sejarah Islam.

Bahkan sebagian dari mereka sampai mengeluarkan statemen unik, yaitu bahwa ikut pemilu dan menjalankan partai merupakan sebuah bid’ahdhalalah, di mana pelakunya pasti akan masuk neraka.

Ditambah lagi pandangan sebagian mereka bahwa sistem pemilu, partai politik dan ide demokrasi merupakan hasil pemikiran orang-orang kafir. Sehingga semakin haram saja hukumnya.Tentu saja pendapat seperti ini bukan satu-satunya buah pikiran yang muncul di kalangan umat. Sebagian lain dari elemen umat ini punya pandangan berbeda.Mereka tidak mempermasalahkan bahwa dahulu Rasulullah SAW dan para shahabat tidak pernah ikut pemilu dan berpartai. Sebab pemilu dan partai hanyalah sebuah fenomena zaman tertentu dan bukan esensi. Lagi pula, tidak ikutnya beliau SAW dan tidak mendirikan partai, bukanlah dalil yang sharih dari haramnya kedua hal itu. Bahwa asal usul pemilu, partai dan demokrasi yang konon dari orang kafir, tidak otomatis menjadikan hukumnya haram.

Dan kalau mau jujur, memang tidak ada satu pun ayat Quran atau hadits nabi SAW yang secara zahir mengharamkan partai politik, pemilu atau demokrasi. Sebagaimana juga tidak ada dalil yang secara zahir membolehkannya. Kalau pun ada fatwa yang mengharamkan atau membolehkan, semuanya berangkat dari istimbath hukum yang panjang. Tidak berdasarkan dalil-dalil yang tegas dan langsung bisa dipahami.

Namun tidak sedikit dari ulama yang punya pandangan jauh dan berupaya melihat realitas. Mereka memandang meski pemilu, partai politikserta demokrasi datang dari orang kafir, merekatetap bisa melihat esensi dan kenyataan. Berikut ini kami petikkan beberapa pendapat sebagian ulama dunia tentang hal-hal yang anda tanyakan.

Seruan Para Ulama untuk Mendukung Dakwah Lewat Parlemen

Apa komentar para ulama tentang masuknya muslimin ke dalam parlemen? Dan apakah mereka membid’ahkannya?

Ternyata anggapan yang menyalahkan dakwah lewat parlemen itu keliru, sebab ada sekian banyak ulama Islam yang justru berkeyakinan bahwa dakwah lewat parlemen itu boleh dilakukan. Bahkansebagiannya memandang bahwa bila hal itu merupakan salah stu jalan sukses menuju kepada penegakan syariat Islam,maka hukumnya menjadi wajib.Di antara para ulama yang memberikan pendapatnya tentang kebolehan atau keharusan dakwah lewat parlemen antara lain:

1.Imam Al-‘Izz Ibnu Abdis Salam
2.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
3.Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
4.Muhammad Rasyid Ridha
5.Syeikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di: Ulama Qasim
6.Syeikh Ahmad Muhammad Syakir: Muhaddis Lembah Nil
7.Syeikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi
8.Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
9.Syeikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin
10.Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-AlBani
11.Syeikh Dr. Shalih bin Fauzan12.Syeikh Abdullah bin Qu’ud
13.Syeikh Dr. Umar Sulaiman Al-‘Asyqar
14.Syeikh Abdurrahman bin Abdul Khaliq

Kalau diperhatikan, yang mengatakan demikian justru para ulama yang sering dianggap kurang peka pada masalah politik praktis. Ternyata gambaran itu tidak seperti yang kita kira sebelumnya. Siapakah yang tidak kenal Bin Baz,Utsaimin, Albani, Asy-Syinqithi, Shalih Fauzan dan lainnya?

1. Pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baza.

a. Fatwa Pertama

Sebuah pertanyaan diajukan kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baz tentang dasar syariah mengajukan calon legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan hukum Islam atas kartu peserta pemilu dengan niat memilih untuk memilih para da’i dan aktifis sebagai anggota legislatif. Maka beliau menjawab: Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap amal itutergantung pada niatnya. Setiap orang mendapatkan apa yang diniatkannya. Oleh karena itu tidak ada masalah untuk masuk ke parlemen bila tujuannya memang membela kebenaran serta tidak menerima kebatilan. Karena hal itu memang membela kebenaran dan dakwah kepada Allah SWT.Begitu juga tidak ada masalah dengan kartu pemilu yang membantu terpilihnya para da’i yang shalih dan mendukung kebenaran dan parapembelanya, wallahul muwafiq.

b. Fatwa Kedua

Di lain waktu, sebuah pertanyaan diajukan kepada Syeikh Bin Baz: Apakah para ulama dan duat wajib melakukan amar makruf nahi munkardalam bidang politik? Dan bagaimana aturannya?

Beliau menjawab bahwa dakwah kepada Allah SWT itu mutlak wajibnya di setiap tempat. Amar makruf nahi munkar pun begitu juga. Namun harus dilakukan dengan himah, uslub yang baik, perkataan yang lembut, bukan dengan cara kasar dan arogan. Mengajak kepada Allah SWT di DPR, di masjid atau di masyarakat.Lebih jauh beliau menegaskan bahwa bila dia memiliki bashirah dan dengan cara yang baik tanpa berlaku kasar, arogan, mencela atau ta’yir melainkan dengan kata-kata yang baik.

Dengan mengatakan wahai hamba Allah, ini tidak boleh semoga Allah SWT memberimu petunjuk. Wahai saudaraku, ini tidak boleh, karena Allah berfirman tentang masalah ini begini dan Rasulullah SAW bersabda dalam masalah itu begitu. Sebagaimana firman Allah SWT:Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An-Nahl: 125).

Ini adalah jalan Allah dan ini adalah taujih Rabb kita. Firman Allah SWT :Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu? (QS Ali Imran: 159) Dan tidak merubah dengan tangannya kecuali bila memang mampu. Seperti merubha isteri dan anak-anaknya, atau seperti pejabat yang berpengaruh pada sebuah lembaga. Tetapi bila tidak punya pengaruh, maka dia mengangkat masalah itu kepada yang punya kekuasaan dan memintanya untuk menolak kemungkaran dengan cara yang baik.

c. Fatwa Ketiga

Majalah Al-Ishlah pernah juga bertanya kepada Syeikh yang pernah menjadi Mufti Kerajaan Saudi Arabia. Mereka bertanya tentang hukum masuknya para ulama dan duat ke DPR, parlemen serta ikut dalam pemilu pada sebuah negara yang tidak menjalankan syariat Islam. Bagaimana aturannya?

Syaikh Bin Baz menjawab bahwa masuknya mereka berbahaya, yaitu masuk ke parlemen, DPR atau sejenisnya. Masuk ke dalam lembaga seperti itu berbahaya namun bila seseorang punya ilmu dan bashirah serta menginginkan kebenaran atau mengarahkan manusia kepada kebaikan, mengurangi kebatilan, tanpa rasa tamak pada dunia dan harta, maka dia telah masuk untuk membela agam Allah SWT, berjihad di jalan kebenaran dan meninggalkan kebatilan. Dengan niat yang baik seperti ini, sayamemandang bahwa tidak ada masalah untuk masuk parlemen. Bahkan tidak selayaknya lembaga itu kosong dari kebaikan dan pendukungnya.Bila dia masuk dengan niat seperti ini dengan berbekal bashirah hingga memberikan posisi pada kebenaran, membelanya dan menyeru untuk meninggalkan kebatilan, semoga Allah SWT memberikan manfaat dengan keberadaannya hingga tegaknya syariat dengan niat itu. Dan Allah SWT memberinya pahala ataskerjanya itu.

Namun bila motivasinya untuk mendapatkan dunia atau haus kekuasaan, maka hal itu tidak diperbolehkan. Seharusnya masuknya untuk mencari ridha Allah, akhirat, membela kebenaran dan menegakkannya dengan argumen-argumennya, niscaya majelis ini memberinya ganjaran yang besar.

d. Fatwa Keempat

Pimpinan Jamaah Ansharus sunnah Al-Muhammadiyah di Sudan, Syaikh Muhammad Hasyim Al-Hadyah bertanya kepada Syaikh bin Baz pada tanggal 4 Rabi’ul Akhir 1415 H. Teks pertanyaan beliau adalah: Dari Muhammad Hasyim Al-Hadyah, Pemimpin Umum Jamaah Ansharus-Sunnah Al-Muhammadiyah di Sudan kepada Samahah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, mufti umum Kerajaan Saudi Arabia dan Ketua Hai’ah Kibar Ulama wa Idarat Al-buhuts Al-Ilmiyah wal Ifta’.

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Saya mohon fatwa atas masalah berikut: Bolehkah seseorang menjabat jabatan politik atau adminstratif pada pemerintahan Islam ataukafir bila dia seorang yang shalih dan niatnya mengurangi kejahatan dan menambah kebaikan? Apakah dia diharuskan untuk menghilangkan semua bentuk kemungkaran meski tidak memungkinkan baginya? Namun diatetap mantap dalam aiqdahnya, kuat dalam hujjahnya, menjaga agar jabatan itu menjadi sarana dakwah. Demikian, terima kasih wassalam.

Jawaban Seikh Bin Baz: Wa ‘alaikumussalam wr wb. Bila kondisinya seperti yang Anda katakan, maka tidak ada masalah dalam hal itu. Allah SWT berfirman,"Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan." Namun janganlah dia membantu kebatilan atau ikut di dalamnya, karena Allah SWT berfirman,"Dan janganlah saling tolong dalam dosa dan permusuhan." Waffaqallahul jami’ lima yurdhihi, wassalam wr. Wb.Bin Baz

2. Wawancara dengan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin Pada bulan Oktober 1993 edisi 42,

Majalah Al-Furqan Kuwait mewawancarai Syaikh Muhammad bin shalih Al-‘Utsaimin, seorang ulama besar di Saudi Arabia yang menjadi banyak rujukan umat Islam di berbagai negara. Berikut ini adalah petikan wawancaranya seputar masalah hukum masuk ke dalam parlemen.

Majalah Al-Furqan:. Fadhilatus Syaikh Hafizakumullah, tentang hukm masuk ke dalam majelis niyabah (DPR) padahal negara tersebut tidak menerapkan syariat Islam secara menyeluruh, apa komentar Anda dalam masalah ini? Syaikh Al-‘Utsaimin: Kami punya jawaban sebelumnya yaitu harus masuk dan bermusyarakah di dalam pemerintahan. Dan seseorang harus meniatkan masuknya itu untuk melakukan ishlah (perbaikan), bukan untuk menyetujui atas semua yang ditetapkan.

Dalam hal ini bila dia mendapatkan hal yang bertentangan dengan syariah, harus ditolak. Meskipun penolakannya itu mungkin belum diikuti dan didukung oleh orang banyak pada pertama kali, kedua kali, bulan pertama, kedua, ketiga, tahun pertama atau tahun kedua, namun ke depan pasti akan memiliki pengaruh yang baik.Sedangkan membiarkan kesempatan itu dan meninggalkan kursi itu untuk orang-orang yang jauh dari tahkim syariah merupakan tafrit yang dahsyat. Tidak selayaknya bersikap seperti itu.

Majalah Al-Furqan: Sekarang ini di Majelis Umah di Kuwait ada Lembaga Amar Ma’ruf NahiMunkar. Ada yang mendukungnya tapi ada juga yang menolaknya dan hingga kini masih menjadi perdebatan. Apa komentar Anda dalam hal ini, juga peran lembaga ini. Apa taujih Anda bagi mereka yang menolak lembaga ini dan yang mendukungnya? Syaikh Al-Utsaimin: Pendapat kami adalah bermohon kepada Allah SWT agar membantu para ikhwan kita di Kuwait kepada apa yang membuat baik dien dan dunia mereka. Tidak diragukan lagi bahwa adanya Lembaga Amar Makmur Nahi Munkar menjadikan simbol atas syariah dan memiliki hikmah dalam muamalah hamba Allah SWT. Jelas bahwa lembaga ini merupakan kebaikan bagi negeri dan rakyat. Semoga Allah SWT menyukseskannya buat ikhwan di Kuwait.

Pada bulan Zul-Hijjah 1411 H bertepatan dengan bulan Mei 1996 Majalah Al-Furqan melakukan wawancara kembali dengan Syaikh Utsaimin: Majalah Al-Furqan: Apa hukum masuk ke dalamparlemen? Syaikh Al-‘Utsaimin: Saya memandang bahwa masuk ke dalam majelis perwakilan (DPR) itu boleh. Bila seseorang bertujuan untuk mashlahat baik mencegah kejahatan atau memasukkan kebaikan. Sebab semakin banyak orang-orang shalih di dalam lembaga ini, maka akan menjadi lebih dekat kepada keselamatan dan semakin jauh dari bala’.Sedangkan masalah sumpah untuk menghormati undang-undang, maka hendaknya dia bersumpah unutk menghormati undang-undang selama tidak bertentangan dengan syariat. Dan semua amal itu tergantung pada niatnya di mana setiap orang akan mendapat sesuai yang diniatkannya.

Namun tindakan meninggalkan majelis ini buat orang-orang bodoh, fasik dan sekuler adalah perbuatan ghalat (rancu) yang tidak menyelesaikan masalah. Demi Allah, seandainya ada kebaikan untuk meninggalkan majelis ini, pastilah kami akan katakan wajib menjauhinya dan tidak memasukinya. Namun keadaannya adalah sebaliknya. Mungkin saja Allah SWT menjadikan kebaikan yang besar di hadapan seorang anggota parlemen. Dan dia barangkali memang benar-benar mengausai masalah, memahami kondisi masyarakat, hasil-hasil kerjanya, bahkan mungkin dia punya kemampuan yang baik dalam berargumentasi, berdiplomasi dan persuasi, hingga membuat anggota parlemen lainnya tidak berkutik. Dan menghasilkan kebaikan yang banyak. (lihat majalah Al-Furqan – Kuwait hal. 18-19) Jadi kita memang perlu memperjuangkan Islam di segala lini termasuk di dalam parlemen. Asal tujuannya murni untuk menegakkan Islam. Dan kami masih punya 13 ulama lainnya yang juga meminta kita untuk berjuang menegakkan Islamlewat parlemen. Insya Allah SWT pada kesempatan lain kami akan menyampaikan pula. Sebab bila semua dicantumkan di sini, maka pastilah akan memenuhi ruang ini. Mungkin kami akan menerbitkannya saja sebagai sebuah buku tersendiri bila Allah SWT menghendaki.

3. Pendapat Imam Al-‘Izz Ibnu Abdis Salam

Dalam kitab Qawa’idul Ahkam karya Al-‘Izz bin Abdus Salam tercantum: Bila orang kafir berkuasa pada sebuah wilayah yang luas, lalu mereka menyerahkan masalah hukum kepada orang yang mendahulukan kemaslahatan umat Islam secara umum, maka yang benar adalah merealisasikan hal tersebut.

Hal ini mendapatkan kemaslahatan umum dan menolak mafsadah. Karena menunda masalahat umum dan menanggung mafsadat bukanlah hal yang layak dalam paradigma syariah yang bersifat kasih. Hanya lantaran tidakterdapatnya orang yang sempurna untuk memangku jabatan tersebut hingga ada orang yang memang memenuhi syarat.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami menurut pandangan imam rahimahullah, bahwa memangku jabatan di bawah pemerintahan kafiritu adalah hal yang diperlukan. Untuk merealisasikan kemaslahatan yang sesuai dengan syariat Islam dan menolakmafsadah jika diserahkan kepada orang kafir. Jika dengan hal itu maslahat bisa dijalankan, maka tidak ada larangan secara sya’ri untuk memangku jabatanmeski di bawah pemerintahan kafir.

Kasus ini mirip dengan yang terjadi di masa sekarang ini di mana seseorang menjabat sebagai anggota parlemen pada sebuah pemeritahan non Islam. Jika melihat pendpat beliau di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi anggota parlemen diperbolehkan.

4. Pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Dalam kitab Thuruq Al-Hikmah, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah (691- 751 H) dalam kitabnya At-Turuq al-Hukmiyah menulis:Masalah ini cukup pelik dan rawan, juga sempit dan sulit. terkadang sekelompok orang melewatibatas, meng hilangkan hak-hak,dan mendorong berlaku kejahatan kepada kerusakan serta menjadikasn syariat itu sempi sehingga tidak mampu memberikan jawaban kepada pemeluknya. dan menghalangi diri mereka dari jalan yang benar, yaitu jalan untuk mengetahui kebenaran dan menerapkannya. Sehingga mereka menolak hal tersebut, pada hal mereka dan yang lainnya tahu secara pasti bahwa hal ituadalah hal yang wajib diterapkan namun merekamenyangkal bahwa hal itu bertentangan dengan qowaid syariah.

Mereka mengatakan bahwa hal itu tidak sesuai yang dibawa rosulullah, yang menjadikan mereka berpikir seperti itu kurang nya mereka dalam memahami syariah dan pengenalan kondisi lapangan atau keduanya, sehingga begitu mereka melihat hal tersebut dan melihat orang-orang melakukan halyang tidak sesuai yang dipahaminya, mereka melakukan kejahatan yang panjang, kerusakan yang besar.mka permasalahannya jadi terbalik.

Di sisi lain ada kelompok yang berlawanan pendapatnya dan menafikan hukum allah dan rosulnya. Kedua kelompok di atas sama-sama kurang memahami risalah yang dibawa rosulnya dan diturunkan dalam kitabnya, padahal Allah swt. telah mengutus rasulnya dan menurunkan kitabnya agar manusia menjalankan keadilan yang dengan keadilan itu bumi dan langit di tegakkan. Bila ciri-ciri keadilan itu mulai nampak dan wajahnya tampil dengan beragam cara mak itulah syariat allah dan agamanya. Allah swt maha tahu dan maha hakim untuk memilih jalan menuju keadilan dan memberinya ciri dan tanda. maka apapun jalan yang bisa membawa tegaknya keadilan maka itu adalah bagian dari agama, dan tidak bertentangan dengan agama.

Maka tidak boleh dikatakan bahwa politik yang adil itu berbeda dengan syariat, tetapi sebaliknya justru sesuai dengan syariat, bahkan bagian dari syariat itru sendiri. kami menamakannya sebagai politik sekedar mengikuti istilah yang Anda buat tetapi pada hakikatnya merupakan keadilan allah dan rosulnya.Imam yang muhaqqiq ini mengatakan apapun cara untuk melahirkan keadilan maka itu adakahbagian dari agama dan tidak bertentangan dengannya. Jelasnya bab ini menegaskan bahwa apapun yang bisa melahirkan keadilan boleh dilakukan dan dia bagian dari politik yang sesuai dengan syariah. Dan tidak ada keraguan bahwa siapa yang menjabat sebuah kekuasaan maka ia harus menegakkan keadilan yang sesuai dengan syariat. Dan berlaku ihsan bekerja untuk kepentingan syariat meskipun di bawah pemerintahan kafir.

5. Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan

Syekh Shaleh Alfauzan ditanya tentang hukum memasuki parlemen. Syekh Fauzan balik bertanya, "Apa itu parlemen?" Salah seorang peserta menjawab "Dewan legislatif atau yang lainnya" Syekh, "Masuk untuk berdakwah di dalamnya?" Salah seorang peserta menjawab,"Ikut berperan serta di dalamnya" Syekh, "Maksudnya menjadi anggota di dalamnya?" Peserta, "Iya."Syeikh:"Apakah dengan keanggotaan di dalamnya akan menghasilkan kemaslahatan bagi kaum muslimin? Jika memang ada kemaslahatan yang dihasilkan bagi kaum muslimin dan memiliki tujuan untuk memperbaiki parlemen ini agar berubah kepadaIslam, maka ini adalah suatu yang baik, atau paling tidak bertujuan untuk mengurangi kejahatan terhadap kaum muslimin dan menghasilkan sebagian kemaslahatan, jika tidakmemungkinkan kemaslahatan seluruhnya meskipun hanya sedikit.

"Salah seorang peserta, "Terkadang didalamnya terjadi tanazul (pelepasan) dari sejumlah perkara dari manusia." Syeikh:"Tanazul yang dimaksud adalah kufur kepada Allah atau apa?"Salah seorang peserta, "Mengakui."Syeikh:"Tidak boleh. adanya pengakuan tersebut. Jika dengan pengakuan tersebut ia meninggalkan agamanya dengan alasan berdakwah kepada Allah, ini tidak dibenarkan. Tetapi jika mereka tidak mensyaratkan adanya pengakuan terhadap hal-hal ini dan ia tetap berada dalam keIslaman akidah dan agamanya, dan ketika memasukinya ada kemaslahatan bagi kaum muslimin dan apa bila mereka tidak menerimanya ia meninggalkannya, apa mungkin ia bekerja untuk memaksa mereka?Tidak mungkin kan untuk melakukan hal tersebut. Yusuf as ketika memasuki kementrian kerajaan, apa hasil yang ia peroleh? atau kalian tidak tahu hasil apa yang di peroleh Nabi Yusuf as?Atau kalian tidak tahu tentang hal ini, apa yang diperoleh Nabi Yusuf ketika ia masuk, ketika rajaberkata kepadanya, "Sesungguhnya kamu hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya dis isi kami" Nabi Yusuf saat itu menjawab, "Jadikan aku bendaharawan negara karena aku amanah dan pandai.

" Maka beliau masuk dan hukum berada di tangannya. Dan sekarang dia menjadi raja Mesir, sekaligus nabi.Jadi bila masuknya itu melahirkan sesuatu yangbaik, silahkan masuk saja. Tapi kalau hanya sekedar menyerahkan diri dan ridho terhadap hukum yang ada maka tidak boleh. Demikian juga bila tidak mendatangkan maslahat bagi umat Islam, maka masuknya tidak dibenarkan. Para ulama berkata, "Mendatangkan manfaat dan menyempurnakannya, meski tidak seluruh manfaat, tidak boleh diiringi dengan mafsadat yang lebih besar.

"Para ulama mengatakan bahwa Islam itu datangdengan visi menarik maslahat dan menyempurnakannya serta menolak mafsadah dan menguranginya. maksudnya bila tidak bisa menghilangkan semua mafsadat maka dikurangi, mendapatkan yang terkecil dari dua dhoror, itu yang diperintahkan. Jadi tergantung dari niat dan maksud seseorang dan hasil yang diperolehnya. Bila masuknya lantaran haus kekuasaan dan uang lalu diam atas segala penyelewengan yang ada, maka tidak boleh. Tapi kalau masuknya demi kemaslahatan kaum muslimin dan dakwah kepada jalan Allah, maka itulah yang dituntut. Tapi kalau dia harus mengakui hukum kafir maka tidak boleh, meski tujuannya mulia. seseorang tidak boleh menjadi kafir dan berkata "Tujuan saya mulia, saya berdakwah kepada Allah," tidak tidak boleh itu."Salah seorang peserta, "Apa yang menjadi jalan keluarnya?""Jalan keluarnya adalah jika memang di dalamnya ada maslahat bagi kaum muslimin dan tidak menghasilkan madharat bagi dirinya, maka hal tersebut tidak bertentangan. Adapun jika tidak ada kemaslahatan di dalamnya bagi kaum muslimin atau hal tersebut mengakibatkan adanya kemadorotan yaitu pengakuan yaitu pengakuan akan kekufuran, maka hal tersebut tidak diperbolehkan" (Rekaman suara)

6. Syaikh Abdullah bin Qu’ud

Sebagian orang-orang meremehkan partai-partai politik Islam yang terdapat di sejumlah negara-negara Islam seperti Aljazair, Yaman, Sudan dan yang lainnya. Mereka yang ikut didalamnya dituduh dengan tuduhan sekuler danlain-lainnya. Apa pendapat Anda tentang hal tersebut? Sikap atau peran apa yang harusnya dilakukan oleh kaum muslimin untuk menyikapi kondisi tersebut?Jawaban: Akar persoalan dari semua itu adalahadanya dominasi sebagian para dai terhadap yang lainnya. Dan saya berpendapat bahwa seorang muslim yang diselamatkan Allah dari malapetaka untuk memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya serta berdoa untuk saudara-saudaranya di Sudan, Aljazair, Tunisia dan negara-negara lainnya, ataupun bagi kaum muslimin yang berada di negeri-negeri yang jelas-jelas kafir.

Dan jika hal tersebut tidak memberikan manfaatkepada mereka, aku berpendapat minimal jangan memadhorotkan mereka. Karena sampaisekarang tidak ada bentuk solidaritas yang nyata kepada para dai tersebut padahal mereka telah mengalami berbagai ujian dan siksaan.Dan kita wajib mendoakan kaum msulimin dan manaruh simpati kepada mereka di setiap tempat. Karena seorang mokmin adalah saudara bagi muklmin yang lainnya, jika mendengar kabar yang baik mengenai saudaranya di Sudan, Aljazair, Tunisia atau dinegeri mana saja maka hendaknya ia merespon positif dan seakan-akan ia berkata:"Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar" (QS. An-Nisaa: 73).

Dan apa bila mendengar malapetaka yang menimpa mereka, maka hendaklah ia mendoakan untuk saudarnya-saudaranya yang sedang diuji di negeri mana saja, supaya Allah melepaskan mereka dari orang-orang yang sesat dan menjadikan kekuasaan bagi kaum muslimin dan hendaklah ia memuji Allah karenatelah menjaga dirinya.Jangan sampai ada seseorang yang bersandar dengan punggungnya di negeri yang aman lalu mencela orang-orang atau para dai yang berjuang demi Islam di bawah kedholiman dan keseweng-wenangan dan intimidasi. Tidak diragukan lagi bahwa hal ini merupakan tindakan yang tidak fair. boleh jadi engkau akan mendapat ujian jika Anda tidak merespon dengan perasaan Anda apa yang dirasakan oleh kaum muslimin yang sedang mengalami ujian dari Allah..

Demikian petikan beberapa pendapat para ulama tentang dakwah lewat pemilu, partai politik, parlemen dan sejenisnya. Semoga ada manfaatnya.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikumwarahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

Sumber : http://m.eramuslim.com/negara/adakah-berpolitik-dan-berpartai-dicontohkan-nabi-dan-sahabat.htm

Baca selengkapnya

Masih Berani Tidur Setelah Sahur? Baca Ini!

Berita Islam 24H- Tidur setelah sahur memang tidak haram. Namun, dari sisi ilmu gizi dan kesehatan tidursetelah makan sangat tidak dianjurkan bahkan dalam kategori dilarang karena dampak buruknya sangat banyak.

Pramono, ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin dalam tulisannya kepada Tribunnews.com mengatakan dampaknya antara lain perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.Juga akan terjadi refluks, karena makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan (atau biasa disebut refluks) karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur.

"Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit," tulis Pramono.

Normalnya isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah kita makan, tapi kalau posisi tubuh kita berada pada posisi baring, maka proses pengosongan lambung/maag akan terhambat/terlambat. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang kitamakan.

Meningkatnya resiko terkena stroke juga bisa saja terjadi kalau kita tidur setelah sahur. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah untuk mengalami stroke.Jika seandainya kita masih ingin tidur setelah makan sahur atur saja minimal 2 jam setelah makan sahur baru tidur.

Tak heran jika banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan.Nabi Muhammad SAW telah memberika tuntunan bahwa makan sahur jangan ditinggalkan dan dianjurkan untuk diakhirkan waktunya jadi sampai menjelang subuh atau waktu imsyak sehingga secara logika maka setelah sahur maka langsung dilanjutkan ibadah Sholat Subuh dan jika setelah sholat subuh dilanjutkan dengan wirid yang cukup panjang maka matahari telah terbit dan sudah waktunya untuk bekerja.

Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah SAW bersabda, "Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras."(HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a.).

Nah, masih nekad tidur setelah sahur? [beritaislam24h.com/tnc]

Baca selengkapnya

Boleh Engkau Bermaksiat, Asalkan Bisa Penuhi 5 Hal Ini! Sanggup Kah?

Berita Islam 24H- Seorang laki-laki pernah meminta nasehat kepada Ibrahim bin Adham, ulama ahli tazkiyah. Laki-laki itu minta nasehat agar dirinya berhenti dari maksiat.Ibrahim bin Adham lalu menyebutkan 5 hal yang membuat laki-laki tersebut terngiang-ngiang dan membuatnya berhenti bermaksiat.Lima hal itu adalah:

- Jika engkau akan melakukan perbuatan maksiat kepada Allah, jangan engkau makan rezeki dari-Nya

- Jika engkau akan melakukan perbuatan maksiat kepada Allah, jangan tinggal di bumi Allah

- Jika engkau akan melakukan perbuatan maksiat kepada Allah, carilah tempat di mana saja yang engkau tidak dilihat Allah dan lakukan maksiat di tempat itu

- Engkau boleh bermaksiat asalkan engkau bisa meminta penundaan satu hari kepada Malaikat Maut. “Tundalah satu hari wahai Malaikat, agar aku bisa bertaubat.”

- Engkau boleh bermaksiat asalkan engkau bisa menolak ketika Malaikatmemasukkanmu ke dalam neraka.

Semoga lima hal tersebut dapat menjadi bahan renungan untuk kita semua, bahwa semua yang ada di Dunia ini adalah milik Allah. Sehingga membuat kita semua sadar, bahwa kita tidak bisa berbuat semau kita, terlebih jika kita melanggar dari aturan-aturan yang telah Allah berikan melalui Alqur'an.

Mengingat saat ini, sudah terlalu banyak kasus pemerkosaan yang terjadi di Negeri ini. Dan dengan kasus yang ada, tidak sedikit diantaranya yang berakhir dengan cara yang sangat tragis. Sehingga tidak ada salahnya jika anda bagikan artikel ini. Semoga menjadi amal kebaikan untuk kita semua, jika ternyata ada seseorang yang sadar, dan mengurungkan niatnya untuk berbuat maksiat melalui hal ini, tentunya dari apa yang anda bagikan ini. Aamiin... (pmc)

Baca selengkapnya

Setiap Muslim akan Dihisab Sebelum Masuk Surga, Terkecuali 70.000 Orang Ini

Berita Islam 24H- Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap manusia masuk surga dibagi dalam 3 kategori, yaitu: langsung masuk surga tanpa hisab (dihitung kebaikan dan keburukannya), masuk surga setelah dihisab, dan masuk surga setelah diadzab terlebih dulu.Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dalam Bukhari, Muslim,dan Ahmad, Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda tentang 70.000 orang yang masuk surga tanpa dihisab.

Berikut ini haditsnya dalam Sahih Bukhari: "Ditampakkan beberapa umat kepadaku, maka ada seorang nabi atau dua orang Nabi yang berjalan dengan diikuti oleh antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya pengikut seorangpun, sampai ditampakkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun bertanya apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: 'Ini adalah Musa dan kaumnya,' lalu dikatakan, 'Perhatikanlah ke ufuk.' Maka tiba-tiba ada sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan kepadaku, 'Lihatlah ke sana dan ke sana di ufuk langit.' Maka tiba-tiba ada sejumlah orang telah memenuhi ufuk. Ada yang berkata, 'Inilah ummatmu, di antara mereka akan ada yang akan masuk surga tanpa hisab sejumlah 70.000 orang.

Kemudian Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam masuk tanpa menjelaskan hal itu kepada para shahabat. Maka para shahabat pun membicarakan tentang 70.000 orangitu. Mereka berkata, 'Kita orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya maka kitalah mereka itu atau anak-anak kita yang dilahirkan dalam Islam, sedangkan kita dilahirkan di masa jahiliyah.' Maka sampailah hal itu kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam, lalu beliau keluar dan berkata, mereka adalah orang yang tidak minta diruqyah (dimanterai), tidak meramal nasib dan tidak minta di-kay, dan hanya kepada Allah lah mereka bertawakkal." (HR. Bukhari)

Baca selengkapnya

Tujuh Tahun Setelah Kematian Dajjal, Manusia Hidup dengan Keadaan Seperti Ini

Setelah matinya Dajjal, manusia kemudian hidup dengan damai selama 7 tahun. Tidak ada permusuhan di antara mereka. Sampai akhirnya Allah mengutus angin yang sejuk dari arah Syam. Maka setiap orang yang di dalam hatinya memiliki kebaikan dan iman walaupun seberat biji sawi, akan dicabut nyawanya.

Sampai-sampai seandainya seseorang masuk ke tengah gunung niscaya angin itu akan mengejar dan mencabut nyawanya.Maka tinggallah orang-orang yang jahat di muka bumi. Mereka hidup seperti burung (berlomba dalam kejahatan) dan berjiwa seperti binatang buas yang saling bermusuhan dan mendholimi. Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak menolak syaithon di tengah-tengah mereka, ia berkata, “Tidakkah kalian menyambutku?” Mereka bertanya, “Apa yang engkau perintahkan kepada kami?”

Maka syaithon memerintahkan mereka agar menyembah berhala. Padahal ketika itu mereka mendapat rizki yang terus mengalir dan kehidupan mereka makmur sekali. Kemudian ditiuplah sangkakala tanda hari kiamat telah datang. Tidakseorangpun mendengarnya melainkan mengalihkan perhatian dan mengangkat kepala.

Orang yang pertama kali mendengarnya adalah orang yang sedang memperbaiki telaga untanya.Maka orang itu kemudian mati. Selanjutnya mati pula seluruh manusia. Kemudian Allah menurunkan hujan gerimis. Maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya (kembali ke asal penciptaannya). Kemudian ditiuplah sangkakala untuk kedua kalinya. Saat itu bangkitlah manusia untuk menunggu (keputusan Allah).

Kemudian dikatakan “Wahai sekalianmanusia marilah menghadap Rabb kalian. Tegakkan mereka karena mereka kan ditanya oleh Allah.”Kemudian dikatakan, “Keluarkanlah bagian untuk menjadi penghuni neraka.”Terdengar jawaban “Berapa?”

“Dari setiap seribu orang sembilan ratus sembilan puluh sembilan untuk jadi bagian penghuni neraka ”Maka itulah hari kiamat yang membuat anak kecil segera beruban (putih rambutnya), dan pada hari itu terbukalah segala kedahsyatan.

Sumber: islampos

Baca selengkapnya